YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Bertempat di Gedung DPD RI, DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DIY menggelar Pelantikan Korps Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah (KM3) sekaligus Launching Buku DPD IMM DIY yang berjudul “Kader Muda Ikatan, Bertabligh! (Membumikan Nilai dengan Dakwah Mimbar)” pada Sabtu (29/7).
Tampil sebagai narasumber di antaranya yakni Perwakilan Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Hendra Darmawan serta Perwakilan Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Okrizal Eka Putra. Kegiatan dihadiri oleh kader IMM dan ortom se-DIY, serta tamu undangan.
Ketua DPD IMM DIY, Ari Susanto menyampaikan bahwa melalui Korps Mubaligh ini pihaknya berkomitmen untuk membuat tim yang memiliki kesamaan sesuai minatnya, termasuk dalam dunia dakwah.
“Harapannya, dengan kehadiran KM3 maka IMM bisa hadir dan mengawal dakwah di DIY. Mubaligh IMM sejatinya harus miliki intelektual dan spiritualnya yang baik agar ke depan dapat menjadi bagian dari mubaligh yang hebat saat menyampaikan dakwahnya,” tuturnya.
Mubaligh IMM, kata Ari, sejatinya harus memiliki niat yang tulus dalam berdakwah agar kesulitan yang ada dapat diatasi, serta harus memiliki komitmen dalam melaksanakan amanahnya ketika berada di masyarakat.
“Mubaligh IMM juga harus senantiasa memiliki filosofi guru dan murid; dimana ia belajar dan mengajar dimanapun kapanpun saat bertabligh,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPP IMM sekaligus narasumber dalam kegiatan bedah buku, Kadarisman menyampaikan bahwa sudah saatnya mubaligh IMM berperan serta dalam menyampaikan dan mengajak kepada kebenaran ajaran Islam.
“Mubaligh IMM harus mengasah kepekaan sosial dan tampil sebagai Mubaligh yang menjadi penyejuk hati, mencerahkan dan menggembirakan ummat. Dalam membekali dirinya, ia juga harus senantiasa membaca dan memahami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya.
Kadarisman menambahkan, mubaligh IMM hendaknya tetap harus menumbuhkan silaturahim dan menjalin ukhuwah Islamiyah baik dengan pihak kampus maupun antara mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan lain demi terwujudnya dakwah yang lebih progresif.
“Hal yang paling penting sebagai amanah dari muktamar IMM di Solo bahwa IMM saat ini harus menjadikan masjid sebagai basis gerakan dan berilmu amaliah dan beramal ilmiah,” tandasnya. (Laddy/Yusri)