OGAN ILIR, Suara Muhammadiyah- Sebanyak 433 mahasiswa dari 28 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia diterjunkan dalam Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah untuk Negeri (KKNMu) di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan yang akan berlangsung selama 30 hari pada 1-30 Agustus 2017.
Pelaksanaan KKNMu yang merupakan kali keempat diadakan setelah beberapa tahun sebelumnya dilaksanakan di beberapa daerah yakni Gorontalo, Metro Lampung, dan Bojonegoro ini ditandai dengan pelepasan mahasiswa KKNMu yang dilangsungkan pada Selasa (1/8) di Pendopoan Komplek Perkantoran Tanjung Senai (KPT) di Kabupaten Ogan Ilir.
Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Ogan Ilir yang diwakili oleh Sekda Herman, Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Abid Djazuli yang juga merupakan tuan rumah KKNMu, Ketua Pusat KKNMu Ria Ratih, serta seluruh tamu undangan yang hadir.
Dalam sambutannya, Sekda Herman mewakili Plt Bupati menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa-mahasiswa PTM dari seluruh Indonesia dalam KKNMu ini diharapkan dapat memberikan pendidikan dan wawasan kepada masyarakat.
“Alhamdulillah Ogan Ilir dipercaya sebagai tempat KKN Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia. Kami berharap mahasiswa dapat memberikan bantuan pendidikan dan wawasan kepada masyarakat. Mudah-mudahan mahasiswa KKN bisa cepat beradaptasi,” ujarnya.
Disampaikan oleh Ketua Panitia KKNMu, Rina Ratih bahwa KKNMu ini dilaksanakan dengan mengusung prinsip co-creation (gagasan dari berbagai pihak terkait), co-financing (dukungan dari berbagai pihak terkait), flexibility (menyesuaikan dengan situasi kondisi lingkungan dan kebutuhan pemerintah, mitra kerja, dan masyarakat dalam proses pembangunan di daerah), sustainability (harus melahirkan pembangunan/pengembangan berkelanjutan di tengah masyarakat sasaran), serta research based community services (setiap kegiatan didasarkan/ dilaksanakan berdasarkan hasil kajian ilmiah).
“KKNMu adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pembelajaran dan pemberdayaan melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta dakwah amar makruf nahi mungkar,” imbuhnya.
Dalam siaran persnya, Rina menegaskan bahwa KKNMu ini memiliki nilai lebih karena melatih mahasiswa untuk bekerja sama dengan mahasiswa lain dari seluruh Indonesia.
“Keterampilan kerja sama, problem solving, rasa memiliki tanah air Indonesia, serta komitmen membangun bangsa secara bersama-sama adalah salah satu nilai yang ingin ditanamkan melalui KKNMu,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti menuturkan bahwa total 433 mahasiswa dari 28 PTM akan melaksanakan KKNMu yang ditempatkan di 16 kecamatan dan tersebar ke 45 desa. Ia berharap, kedepannya akan semakin banyak PTM yang juga mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti KKNMu.
Selain itu, Sayuti juga menegaskan bahwa sebagai majelis yang mengkoordinasikan seluruh PTM pihaknya berharap agar mendapatkan dukungan dari lembaga-lembaga penyandang dana, Lazis, corporate social responsibility (CSR), pemerintah, serta lembaga lain yang memiliki kepedulian yang sama untuk turut memperluas dampak program KKNMu ini.
“Diharapkan KKNMu di tahun berikutnya akan diikuti lebih banyak PTM. Karena saat ini baru ada 28 PTM dari 173 PTM yang turut berpartisipasi dalam KKNMU,” tandasnya (jml/ Yusuf/ Yusri).