BANTUL, Suara Muhammadiyah – Social Care Community disingkat menjadi SOCAC adalah sebuah komunitas dibawah kebijakan IMM Ar. Fakhruddin yang bergerak ke ranah sosial. Pengabdian serta pengembangan sosial. Komunitas ini dibentuk dengan tujuan sebagai bentuk ijtihad untuk membuat gerakan sosial berbasis komunitas, maka mengacu pada kebijakan PC IMM Ar Fakhruddin untuk wadah kader- kader IMM Ar. Fakhruddin terhadap pengabdian masyarakat dan bergerak ke ranah sosial.
Komunitas yang baru saja dibentuk beberapa bulan lalu, memilih panti asuhan Ashabul Kahfi sebagai langkah awal. Adapun beberapa tujuan lain, yakni memperhatikan angka kemiskinan dan problem sosial seperti pendidikan, budaya dsb yang semakin naik. Sedikit demi sedikit bisa menuntaskan kemiskinan atau problem sosial yang lain.
Pengabdian yang dilakukan komunitas ini dengan cara menangani panti asuhan yang ada di Moyudan, Panti asuhan ini memang masih belom masuk dalam akreditasi, karena di tahun 2017 2018 panti asuhan yang akan mendapat bantuan dari pemerintah yang hanya mendapatkan akreditasi. Pencapaian yang dilakukan saat mengabdi sudah tercapai, lewat perbaikan infrastruktur yang ada di panti asuhan dengan cara berdiskusi bersama dan membuat semacam perpustakaan kecil di panti asuhan.
Mengarah kepada muhammadiyah ada beberapa keputusan penting saat muktamar di Makassar. Pengabdian yang di lakukan komunitas ini merupakan aplikasi dari teori surat Al –maun. Apabila di kaitkan dengan IMM ada pada trilogi dan tri kompetensi yang mengarah kepada humanitas atau kemasyarakatan , selain itu jika mengacu pada ideologi IMM 6 penegasan, diambil poin ke 6 yang berbunyi IMM lillahitaala untuk kepentingan rakyat.
Fandry Aditya selaku amggota komunitas mengatakan, Apa yang menjadi pengetahuan yang di dapat di ranah diskusi atau di ranah kampus bisa di aplikasikan ke masyarakat.
Ahsabul kahfi dan pesantren ini secara sosial masi daerah keristenisasi, oleh karena itu hal tersebut menjadi salah satu tugas dakwah bersama. Harapannya masyarakat bisa memeluk agama islam secara penuh lewat panti asuhan maupun lewat agenda yang dilakukan. Berupa pengajian, diskusi dengan anak panti warga dan pemuda lainnya (mia/mg).