KARANGANYAR, Suara Muhammadiyah- Gerak nyata tim Sub-Sub Recipient (SSR) Community TB–HIV Care ‘Aisyiyah Karanganyar untuk menangani pasien terdampak Tuberkulosis (TB) sekaligus sebagai tindak lanjut atas intruksi Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah terus dilakukan. Selain berbagai kegiatan yang telah dilakukan, SSR Community TB-HIV Care ‘Aisyiyah kali ini menjalin sinergi dengan RS PKU Muhammadiyah Karanganyar yang ditandai dengan penandatanganan MoU antara Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Karanganyar (PDA) dengan RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.
Penandatanganan dilakukan oleh Ketua PDA Karanganyar, Kunti Bastona dengan Direktur RS PKU Muhammadiyah Karanganyar, Adit Nurcahyanto.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Karanganyar, Adit Nurcahyanto mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik adanya nota kesepahaman antara lembaga yang dipimpinnya dengan ‘Aisyiyah yang dalam hal ini melalui satgas SSR TB-HIV Care ‘Aisyiyah khususnya dalam penanganan penyebaran dan dampak TB-HIV.
“Ini merupakan bentuk kerjasama yang baik sehingga keberadaan dan kiprah Muhammadiyah semakin dirasakan berguna bagi masyarakat melalui satgas TB-HIV dan RS PKU Muhammadiyah ini,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua PDA Karanganyar Kunti Bastona menyampaikan bahwa kerjasama yang dilakukan pihaknya dengan menggandeng beberapa pihak termasuk RS PKU Muhammadiyah ini merupakan bentuk kepedulian PDA Karanganyar terkait TB serta meneruskan mandatori PP ‘Aisyiyah yang juga menjalin kerjasama dengan Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.
“Amanat kerjasama dengan RS PKU Muhammadiyah yang merupakan rumah sakit milik Persyarikatan Muhammadiyah ini merupakan instruksi dari pusat,” ujarnya.
Ketua satgas SSR TB-HIV ‘Aisyiyah Karanganyar yang juga Ketua Majelis Kesehatan, Darsih Adib Thohari menyampaikan bahwa saat ini pihaknya telah menjalin kerjasama dengan 12 Puskesmas yang ada di 8 kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Kendati demikian, mengingat penanganan TB yang membutuhkan waktu hingga 4 jam dengan jumlah penanganan yang terbatas di Puskesmas, maka pihaknya merasa memerlukan tambahan melalui RS PKU Muhammadiyah Karanganyar ini.
“Kami sebenarnya sudah ada kerjasama dalam menangani terdampak maupun pasien TB di Kabupaten Karanganyar ini. Namun memang masih ada kendala juga di mana rata-rata Puskesmas yang sudah kerjasama hanya bisa menangani 2 pasien dalam sehari,” terangnya.
Lebih lanjut Darsih menjelaskan bahwa dengan adanya MoU antara PDA Karanganyar dengan RS PKU ini maka pasien yang positif terjangkit TB dapat segera ditangani. “RS PKU Muhammadiyah ini mampu menangani pasien TB hingga 4 orang dalam sehari. Nantinya, terdampak TB yang berhasil ditemukan di lapangan akan diantar dan didampingi langsung ke RS PKU Muhammadiyah Karanganyar apabila Puskesmas terdekat tidak mampu mengcovernya. Selain itu, biaya perawatan sekaligus obat-obatan untuk pasien juga tetap digratiskan,” pungkasnya (MPI PDM Kra – Joe).