KLATEN, Suara Muhammadiyah- Jiwa yang militan dan ideologi islam yang kuat merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh kader ‘Aisyiyah. Hal ini dikarenakan akan sangat berpengaruh terhadap gerakan dakwah bagi kader-kader ‘Aisyiyah nantinya. Selain itu, kader ‘Aisyiyah juga hendaknya memiliki sistem gerakan yang visioner yang menjadi penggerak organisasi yang akan mencerahkan gerakan persyarikatan. Ketiga hal inilah yang diharapkan ada pada diri setiap kader-kader persyarikatan untuk berdakwah di era modern seperti saat ini.
Demikian disampaikan Koordinator Kegiatan Kader dan Tabligh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Klaten, Sa’diyah dalam kegiatan Pembinaan Kader Intensif (PIMKADIN) Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) se-Kabupaten Klaten pada Ahad (30/7) di eks RSIA ‘Aisyiyah Klaten.
Disampaikan Sa’diyah bahwa kegiatan PIMKADIN yang merupakan agenda rutin Majelis Kader dan Tabligh PDA Klaten ini diikuti oleh sebanyak 68 peserta yang merupakan perwakilan PCA se-Klaten.
“Program PIMKADIN ini merupakan salah satu program unggulan PDA Klaten yang dilaksanakan setiap hari Ahad di akhir bulan,” jelasnya.
Sementara itu, Narasumber dalam Pembinaan Kader Intensif, Badroh Rif’ati dalam pemaparannya mengupas terkait dengan adzabun nisa’ pada keluarga sehingga mencetak generasi penerus yang kuat serta selalu dalam ridlo dan ketaqwaan kepada Allah. Dalam hal ini, dirinya mencontohkan kesabaran dan kesetiaan keluarga Imron dan keluarga Ibrahim dalam menghadapi ujian hidup.
“Dari keluarga Imron dan juga keluarga Ibrahim kita dapat mengambil pelajaran. Keluarga percontohan dengan istri-istri penuh keikhlasan demi mencetak generasi yang taqwa. Yaitu Ibu Syaroh, Ibu Nabi Iskak, dan Ibu Hajar ibu Nabi Ismail yang setia dan sabar dalam menghadapi ujuan hidup,” ujarnya (Paimin JS).