PARE PARE, Suara Muhammadiyah- Tabligh akbar yang diinisiasi oleh Lazismu Kota Parepare dalam rangka penggalangan dana untuk Palestina telah sukses dilaksanakan Selasa (8/8) di Masjid Raya Kota Parepare. Kurang lebih 500 jumlah jamaah dari berbagai ormas dan organisasi kemahasiswaan datang menyemarakkan acara tersebut.
Jamaah BKMT, PKK, FKCA, BKPRMI, aktivis Mahasiswa IMM, HMI, serta Mahasiswa KKN dari tiga Kampus terkemuka di Sulsel seperti UNHAS, UNM, dan KKN Universitas Muhammadiyah Parepare turut hadir membanjiri area Tabligh Akbar.
AM Iqbal Parewangi, Senator DPD RI, menyampaikan bahwa sangat perlu, bahkan wajib bagi umat Islam untuk bahu membahu dan bersatu padu untuk membantu muslim Palestina.
“Telah cukup setengah abad Muslim Palestina mengalami penjajahan fisik. Penjajahan spiritual puncaknya tahun 2017 ini ketika tentara Israel memasang alat detector sebagai upaya menghalangi umat Islam untuk memasuki Masjidil Aqsha. Inilah puncak penjajahan yang paling kejam sepanjang sejarah Palestina, karena menghalangi orang beribadah itu pelanggaran HAM berat,” ungkapnya.
Namun, tambahnya, sangat disayangkan bahwa kebijakan diplomatik Indonesia masih lemah untuk Palestina.
“Kalau perlu anggaran 2,5 persen diproyeksikan untuk Muslim Palestina,” lanjutnya.
Iqbal Parewangi tidak saja mengajak jamaah Tabligh Akbar untuk membantu, namun juga memulai dari dirinya sendiri. Terang-terangan, ia mengatakan bahwa gajinya sebagai anggota DPD RI untuk bulan Agustus didonasikannya untuk Muslim Palestina.
“Kita pun di luar negara Palestina diuji kepedulian kita, maka pengumpulan donasi ini terus kita digalakkan tidak saja hari ini tapi seterusnya,” kata Ketua Lazismu kota Pare pare.
Tidak ketinggalan pula ust H Muhammad Ikhwan Abdul Djalil, Lc, MHI, Wakil Sekjen Komite Umat untuk Palestina (KOMAT) yang juga Sekretaris MUI Sulsel ini menyampaikan bahwa Palestina adalah Barometer kemenangan umat Islam seluruh dunia.
“Selama Palestina masih terjajah maka kondisi umat Islam masih tetap terpuruk dan dihinakan. Maka semua harus bertanggung jawab dan berkewajiban membantu membebaskan masjid Al-Aqsa, seperti apa yg telah dilakukan khalifah al Faruq Umar bin Khattab,juga seperti pembebasan oleh Sultan Nuruddin Zanki dan Shalahuddin al Ayyubi dari penjajahan pasukan salib yang dipimpin oleh Inggris dan negara-negara Eropa. Apa yg bisa kita lakukan untuk membebaskan masjid al Aqsha?” pungkas Ikhwan yang pernah menginjakkan kakinya di bumi Gaza, Palestina ini.
Menurutnya, minimal ada tiga yang bisa dilakukan umat Islam di Indonesia. Pertama, dengan mendoakan agar Allah menurunkan pertolongannya. Kedua, mendidik anak-anak agak mengenal dan menghafal al-Qur’an dengan baik dan benar.
“Sehingga memiliki kesadaran untuk pembebasan masjid Al-Aqsa tersebut. Ketiga, bantu dana sekecil apapun itu, sesuai dengan kemampuan masing-masing, InsyaAllah usaha kita akan dinilai ibadah perjuangan oleh Allah SWT,” imbuhnya.
Di akhir sesi Tabligh Akbar, Saiful Amir sekretaris Lazismu kota Parepare menyampaikan bahwa rekening donasi untuk Palestina dibuka bersamaan dengan Tabligh akbar tersebut dan akan ditutup pada akhir Agustus.
“Jadi sumbangan akan terus kita galakkan. Bisa diantar langsung ke kantor Lazismu Parepare Jalan Jendral Ahmad Yani km 2 atau ke Rekening Infaq Lazismu melalui BSM 7181113302. Hingga akhir acara donasi yang terkumpul adalah sebanyak 20.000.000 rupiah (dua puluh juta rupiah). Peserta dengan antusias memberikan donasinya untuk Palestina. Semoga Berkah!” tukasnya. (Th)