YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – PMS (Pengajian Malam Selasa) merupakan pengajian legendaris dan termasuk pengajian tertua di Yogakarta. Pengajian yang dirintis sejak tahun 1927 setiap Seninnya dihadiri sekitar ratusan jama’ah baik dari Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo dan kota Yogyakarta itu sendiri.
Saat ini, PMS yang bertepatan pada hari Senin, 7 Agustus 2017 di Aula Madrasah Muallimin Yogyakarta mengangkat tema “Mencetak Generasi Rabbani“ yang disampaikan langsung oleh Ustadz Muhammad Nashirul Ahsan selaku pengasuh Ponpes Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan Yogyakarta.
Melihat fenomena sekarang, masalah- masalah yang ditimbulkan kader Muhammadiyah memiliki dampak besar terhadap negara. Pertama, sifat malas kader Muhammadiyah dilihatkan oleh minimnya jamaah yang hadir dan sholat berjamaah di masjid. Rasa malas membaca serta minimnya perpustakaan pribadi. Kedua, tidak disiplinnya kader,sehingga memiliki akhlak yang rendah. Ketiga, takut tantangan atau hal baru dalam menjadi kader, banyak mengeluh serta lebih pragmatis. “Bukan hanya anak muda saja, akan tetapi orang tua juga lebih suka hidup yang enak,“ tuturnya. Selanjutnya bimbang dalam berjuang.
Generasi rabbani yaitu generasi idaman umat islam, seperti kata Ali bin Abi Thalib orang yang memberi santapan rohani, berilmu tinggi, serta memiliki wawasan luas dan berdakwah, berilmu serta mengajarkannya itulah yang di namakan generasi rabbani. “Orang yang berilmu memiliki pengetahuan al- qur’an dan as-sunnah dan mengamalkan ilmu yang diketahui ialah generasi rabbani,” katanya. (mia/mg)