PONOROGO, Suara Muhammadiyah-Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi sebuah keharusan bagi seluruh mahasiswa, yang mempertautkan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian. Tepatnya pada Selasa, 1 Agustus 2017, Universitas Muhammadiyah Ponorogo memberangkatkan Mahasiswa Program KKN (Kuliah Kerja Nyata) sebanyak 672 Mahasiswa. Program Mahasiswa KKN ini terdiri dari beberapa Program Studi yang akan disebar di beberapa wilayah yaitu 11 Kecamatan dan 49 Desa se-Kabupaten Ponorogo. Berdasarkan fokus program, KKN tahun ini terbagi atas beberapa bentuk yaitu PPM, BKKBN, dan Persyarikatan. Program ini akan berlangsung selama satu bulan penuh dari 1 Agustus sampai 1 September 2017.
Ketua LPPM Rizal, menyatakan bahwa KKN tahun ini sedikit berbeda, dengan mengusung KKN Padamu Negeri yang diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa PTM se-Indonesia yang memiliki reputasi baik secara akademik maupun attitude. “Program ini merupakan program tahunan bagi mahasiswa yang semester akhir sebagai bentuk pengabdian bagi negara dan masyarakat agar mahasiswa langsung merasakan dan melaksanakan pengabdian sesuai dengan keilmuan masing-masing yang pernah mereka dapatkan dalam dunia kampus atau akademisi. Ini juga merupakan sebuah bukti nyata bagi Universitas Muhammadiyah Ponorogo dalam memberikan kontribusi kepada Negara dan Masyarakat,” tegas Rizal.
Pelepasan mahasiswa Program KKN Universitas Muhammadiyah Ponorogo berlangsung khidmat yang dihadiri oleh para petinggi kampus dan sekaligus dilepas langsung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo Sulton. Pelepasan KKN tahun ini dilaksanakan di depan Plaza Unmuh Ponorogo dengan ditandai Pelepasan balon. Semoga para mahasiswa Universitas Muhammaadiyah Ponorogo bisa menjadi agen perubahan bagi masyarakat dan negara karena dengan program kegiatan ini, mereka akan merasakan bagaimana kehidupan yang sesungguhnya terutama bagaimana menyelesaikan masalah yang begitu kompleks yang dihadapi oleh masyarakat. Selain itu, mahasiswa akan dituntut oleh lingkungan yang mungkin mereka masih awam sehingga sangat membutuhkan adaptasi begitu lama. Akan tetapi, mahasiswa adalah agen sosial untuk menjawab fenomena yang akan terjadi nantinya. (LO)