• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Desember 16, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Antropolog Korea Kagumi Tradisi Demokrasi di Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
12 Agustus, 2017
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
2
Antropolog Korea Kagumi Tradisi Demokrasi di Muhammadiyah
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Guru Besar Antropologi pada Kangwon National University Korea Selatan, Hyung-Jun Kim menemukan fakta unik tentang tradisi demokrasi dalam Muhammadiyah. Organisasi Islam terbesar di Indonesia ini dinilai sebagai salah satu organisasi paling demokratis dan berbeda dengan banyak organisasi keagamaan lainnya. Dari Muhammadiyah, Kim menemukan fakta bahwa antara demokrasi dan Islam sebenarnya bisa sejalan.

Di Muhammadiyah, kata Kim tidak ditemukan pengkultusan pada sosok tertentu. Pun pimpinan di Muhammadiyah tidak terlalu dimunculkan sikap kharisma yang berlebihan. Kim menemukan fakta ini setelah mengikuti serangkaian peristiwa penting di Muhammadiyah. Mulai dari muktamar ke muktamar hingga ketika ada peristiwa semacam Pemilihan Presiden yang melibatkan tokoh Muhammadiyah pada tahun 2004.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Temuan menarik Hyun Jun Kim tentang tradisi demokrasi di Muhammadiyah ini didasarkan pada empat unsur. Pertama, sistem pemilihan pemimpin di Muhammadiyah sangat terbuka dan demokratis. Sejak awal, Muhammadiyah telah menerapkan sistem kepemimpinan kolektif-kolegial. “Pemilihan semacam ini menghindari otoritas pada satu orang tertentu,” katanya dalam sebuah diskusi di ruang redaksi Suara Muhammadiyah pada Sabtu, 12 Agustus 2017. Meskipun demokrasi identik dengan sistem Barat, kata Kim, Muhammadiyah mampu memberi warna dan corak yang Islami.

Kedua, cara merumuskan suatu keputusan. Menurutnya, musyawarah dalam tradisi Muhammadiyah terjadi secara alami dan sangat teratur. “Semua orang punya hak (bicara) yang sama. Semua equal dalam mengeluarkan opini,” ujarnya. Selama empat bulan, Kim mengikuti rapat rutin PWM DIY dan menemukan fakta itu. Bahkan ketika ada opini yang berbeda, maka akan dicari jalan tengah sebagai solusi kompromi. Di Muhammadiyah, kata Kim selalu ada dua arus besar. Namun, semua itu berhenti dengan kompromi dan ini menjadi penyeimbang di Muhammadiyah.

Ketiga, sistem otonomi dan hierarkis yang unik. Kim mencontohkan tatacara pengelolaan AUM. AUM dibangun secara swadaya dan diberi nama Muhammadiyah. Setelah AUM tumbuh, justru pimpinan Muhammadiyah meminta sumbangan dari AUM. Sementara yang menunjuk pimpinan AUM adalah pimpinan Muhammadiyah, baik PCM, PDM, maupun PWM. “Orang mengelola AUM Muhammadiyah ini aneh sekali,” tuturnya. Namun, justru sistem ini menjadikan Muhammadiyah kondusif dan terhindar dari penyalahgunaan wewenang. Di antaranya karena dana Muhammadiyah tidak terhimpun di pusat dan orang tertentu.

Keempat, sikap egaliter. Semua menganggap orang lain sebagai kawan. Kim sering menemui pimpinan Muhammadiyah bergaul sangat akrab dengan sopir dan tukang sapu. Demikian halnya hubungan antar pimpinan dan anggota Muhammadiyah juga sangat tidak berjarak. Sikap egaliter ini sangat Islami. Bahwa yang membedakan manusia di sisi Tuhan adalah ketaqwaan. (Ribas)IMG_0672

Tags: DemokrasiHyun-Jun Kimmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
IFLS: Religiusitas Tidak Menjamin Semangat Toleransi dan Keterbukaan

IFLS: Religiusitas Tidak Menjamin Semangat Toleransi dan Keterbukaan

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In