KLATEN, Suara Muhammadiyah- Gerakan Al Ma’un yang digagas oleh sang pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan menginspirasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Trucuk, Kabupaten Klaten untuk membangkitkan ghirah ikhlas bersedekah. Melalui gerakan Al Ma’un, PCM Trucuk meluncurkan 4 kegiatan sebagai buah dari gerakan tersebut pada Ahad (6/8) di Gedung Dakwah Muhammadiyah AR Fakhrudin, Desa Kradenan, Trucuk, Klaten.
Adapun keempat kegiatan yang diluncurkan yaitu meliputi penyerahan 2 unit mobil Al Ma’un yang akan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat secara gratis, peluncuran perdana Majalah Al Ma’un sebagai media pelaporan sedekah, penyantunan kaum dhuafa/ fakir miskin kepada 22 ranting yang ada, serta pemberian bantuan pemotong kayu atau gergaji senso kepada Lembaga Penanggulangan Bencana Alam Muhammadiyah (LPBAM).
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PCM Haroni, PDM Klaten Waseno, Ketua PCPM Sigit Sumanto, Ketua PCA Suwarti, Ketua PCNA Khairinika, PC HW Ageng Nur Yunanto, serta disaksikan pula oleh Ketua Majlis Pembinaan Kader (MPK) PP Muhammadiyah, Ari Anshori, dan sejumlah tamu undangan lainnnya.
Ketua Gerakan Al Ma’un, Wakhid Syaefudin dalam laporannnya mengatakan bahwa gerakan yang diilhami oleh pendiri Muhammadiyah ini mulai dirilis pada tahun 2015. Untuk teknisnya, warga Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, dan simpatisan diberi bedhug untuk sedekah dan ditabung di dalam bedhug Rp.1000,- setiap tahunnya. Selanjutnya, dalam sebulan sekali isi bedhug tersebut diambil oleh laskar Al Ma’un sesesuai dengan lokasi yang ditetapkan.
“Sekitar 500 bedhug akan diambil olehnlaskar Al Ma’un sebanyak 16 orang. Dari hasil tersebut dipusatkan ke Bendahara Al Ma’un untuk dikelola. Perolehan sedekah dari bedhug Al Ma’un rata-rata tiap bulan sekitar Rp. 13 juta. Dari uang sedekah tersebut akhirnya disalurkan dan launching 4 kegiatan seperti sekarang ini,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Majelis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ari Anshori mengepresiasi atas dilaunchingnya 4 kegiatan dari Al Ma’un PCM Trucuk, Klaten. Ia juga menuturkan bahwa terdapat 3 syarat agar gerakan Al Ma’un tetap eksis. Ketiga syarat tersebut di antaranya yaitu rutinitas sedekah dan pengambilan, harus memiliki cita-cita atau tujuan dari gerakan tersebut, serta istiqomah dalam gerakan tersebut.
“Semoga PCM Trucuk semakin mendapat tempat di hati warga di wilayah Kecamatan Trucuk khususnya umat Islam yang peduli dengan Muhammadiyah,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ari Anshori menjelaskan bahwa Muhammadiyah memiliki 3 ciri sebagai gerakan Islam. Dengan ketiga ciri gerakan tersebut, maka Muhammadiyah dapat diterima dan berkembang di mana saja tidak hanya di Indonesia, melainkan di manca negara.
“Ketiga ciri gerakan Muhammadiyah tersebut meliputi Muhammadiyah sebagai Harokah Islamiyah yakni gerakan Islam, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar, dan yang ketiga Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid pembaharuan aqidah kembali kepada Al Qur’an dan As-Sunnah,” tandasnya (Paimin JS).