YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Setelah melalui serangkaian panjang proses akreditasi, Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD) akhirnya mendapatkan predikat unggul dengan akreditasi A. Program studi yang bernaung di bawah Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan mendapatkan akreditasi A dengan SK BAN-PT 2482/SK/BAN-PT/Akred/S/VIII/2017.
Setelah 32 tahun berdirinya, Prodi Pendidikan Fisika mampu membuktikan komitmen bahwa kualitas dan mutu pendidikan dan pengajaran di Prodi tersebut akan terus terjaga. Dekan FKIP Dr Trikinasih Handayani, Msi mengungkapkan dalam konferensi pers yang digelar di Laboratorium Fisika UAD, Jum’at (11/8) bahwa peringkat unggul yang didapakan oleh Prodi Pendidikan Fisika UAD ini merupakan awal dari kerja-kerja untuk meningkatkan serta menjaga mutu serta kualitas pendidikan yang ada di prodi tersebut. Tentunya, segala hasil yang dituai merupakan buah dari kerja keras seluruh pihak yang ada di UAD.
“Ini merupakan awal dari perjuangan yang akan lebih besar lagi ke depannya,” tuturnya.
Tidak sedikit upaya yang telah dilakukan oleh Prodi Pendidikan Fisika dalam mencetak para pendidik bidang Sains yang unggul. Kepala Prodi Pendidikan Fisika UAD Dian Artha Kusumaningtyas S.Pd.M.Pd.Si mengatakan bahwa pihaknya senantiasa menjaga prestasi serta kreativitas mahasiswanya. Salah satunya melalui KKN Internasional yang diadakan secara rutin. Dari sana, mahasiswa juga disuplai dengan berbagai kegiatan penunjang akademik seperti Seminar Quantum, Festival Fisika dan sejumlah ajang yang akan mengasah bakat serta kompetensi mereka khususnya dalam bidang Fisika. Seperti perlombaan Roket Air ataupun yang diimplementasikan melalui berbagai bentuk pengabdian masyarakat lainnya. Dalam hal pembelajaran, UAD memiliki Laboratorium Teknologi Pembelajaran Sains (LTPS) yang juga menjadi penciri keunggulan Prodi Pendidikan Fisika UAD.
“Kita memiliki keunggulan di bidang pengajaran yaitu dengan memanfaatkan teknologi sebagai alat dalam pembelajaran Fisika. Selain unggul di bidangnya, kami juga ingin mencetak sumberdaya yang memiliki wawasan global juga dijiwai nilai-nilai Islam,” terangnya.
Ditanya tentang kendala dalam proses akreditasi, Drs Ishafit, Msi Dosen senior dan juga pendiri Prodi Pendidikan Fisika memaparkan bahwa pihaknya sempat terhambat karena perubahan sistem akreditasi yang ada. Sehingga, Prodi Pendidikan Fisika UAD harus kembali menyesuaikan sistem yang ada. Di samping, diakui, tidak banyak Perguruan Tinggi, khususnya Swasta, yang cukup berani membuka Prodi serupa karena dianggap kurang populer di kalangan calon mahasiswa. Namun, yang dilakukan UAD justru berbeda. Selain memiliki Prodi Pendidikan Fisika yang berada di bawah FKIP, namun UAD juga memiliki Prodi Fisika murni yang ada di bawah Fakultas MIPA.
“Tidak banyak perguruan tinggi yang berani membuka prodi Pendidikan Fisika, karena pengalaman kami, calon mahasiswa yang memang unggul dalam bidang Fisika telah lebih dahulu terserap oleh prodi lainnya karena Fisika bisa masuk ke mana saja. UAD sendiri membuka Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika,” katanya.
Hal tersebut, terang Ishafit, karena di kala pendiriannya UAD memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam bidang Sains.
“Sudah cukup umat Islam tertinggal dalam hal sains. Dari UAD Muhammadiyah diharapkan mampu ikut serta dalam pengembangan sains di Indonesia,” lanjutnya.
Ke depan, terang Trikinasih, FKIP UAD akan mendirikan Prodi Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang kini sedang dalam proses pengajuan ke Kemenristek Dikti. Selain itu, Trikinasih mengharapkan FKIP di kemudian hari juga dapat memiliki Prodi Pendidikan IPA . (Th)