JAKARTA, Suara Muhammadiyah- Film Nyai Ahmad Dahlan tak lama lagi akan segera tayang di bioskop. Pada 24 Agustus mendatang, film besutan sutradara Olla Ata Adonara ini digadang-gadang menjadi satu-satunya film perjuangan yang tayang di bulan Agustus ini.
Pemeran tokoh utama di Film Nyai Ahmad Dahlan, Tika Bravani mengaku terinspirasi dengan sosok Nyai Ahmad Dahlan yang kini diperankannya dalam sebuah film. Melalui pendalaman karakter yang dilakoninya, Tika mengaku semakin mengagumi sosok Nyai Ahmad Dahlan terlebih usai membaca beberapa buku dan literasi tentang Nyai Ahmad Dahlan.
“Sebagai istri dan ibu sangat menginspirasi sekali. Beliau mendukung perjuangan suami. Ibarat tangan, suami tangan kanan dia tangan kirinya. Beliau berusaha untuk keluar dari zona nyamannya sebagai perempuan,” ungkap Tika.
Menurut Tika, mendalami, menyelami, serta mengetahui bagaimana perjuangan istri dari pendiri Muhammadiyah yakni Kyai Ahmad Dahlan ini menjadikan dirinya semakin kagum. Baginya, sosok Nyai Ahmad Dahlan adalah panutan khususnya bagi kaum wanita. Oleh karenanya, Tika berharap perempuan masa kini senantiasa mengingat para pejuang wanita yang telah memperjuangkan hak perempuan.
“Seperti Kartini dan Nyai Ahmad Dahlan, mereka punya nafas perjuangan sama, memperjuangkan hak perempuan. Seharusnya perempuan masa kini mengetahui bagaimana perjuangan para pejuang wanita seperti RA Kartini, Nyai Ahmad Dahlan, Cut Meutia, Cut Nyak Dien, dan lain sebagainya. Seperti Nyai, sebagai istri dan ibu sangat menginspirasi sekali. Beliau menjadi madrasah bagi anak-anaknya, mendukung perjuangan suami,” paparnya.
Seperti diketahui, Nyai Ahmad Dahlan adalah perempuan pertama yang pernah memimpin Kongres Muhammadiyah tahun 1926. Di awal revolusi, beliau juga menggerakkan kaum wanita untuk mendirikan dapur umum, serta rajin bertukar pikiran dengan Presiden Soekarno dan Jenderal Soedirman.
Tika menambahkan, melihat perjuangan Nyai dan para pejuang wanita pada masa itu, dirinya mengajak kepada para perempuan masa kini untuk dapat bertanggung jawab pada generasinya.
“Menurut aku perempuan masa kini itu mesti inget perjuanagn Nyai dulu. Kita ini sekarang bisa dandan dan main sosial media, nongkrong sama teman, kadang kita lupa dulu perempuan segitunya. Harusnya kita bisa bertanggung jawab dan lebih cerdas lagi,” pungkasnya. (Yusri)