SRAGEN, Suara Muhammadiyah- Senin (14/8) Lazismu Sragen mengunjungi Koko Krisyanto (30) pria pengidap penyakit pengapuran tulang yang hidupnya tinggal berdua bersama ayahnya Hasan (55) yang bekerja sebagai sopir truk. Ibunya telah meninggal, dan saat ini ia menempati rumah kost bersama ayahnya di Perumahan Purwosuman Asri RT 7, Dukuh Banjar Kelurahan Purwosuman, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.
Kondisi Koko hingga kini sangat memprihatinkan. Pasalnya, penyakit pengapuran tulang yang dideritanya selama 20 tahun tepatnya sejak duduk di bangku SMP menimbulkan bau tidak sedap dan beberapa luka di bagian tangan, kaki, dan lutut. Bahkan muncul benjolan bernanah di bagian tulang jari dan dirinya sudah tidak bisa berjalan lagi sejak setahun yang lalu. Mengingat pekerjaan ayahnya sebagai sopir truk, terkadang Koko harus mengurus dirinya sendiri ketika ayahnya ke luar kota.
Sakit yang dialaminya berawal dari jatuh yang pernah dialaminya dan mengakibatkan muncul benjolan-benjolan kecil disekitar tubuh kemudian dilakukan tindakan operasi. “Awalnya, saat SMP dulu saya pernah jatuh kemudian muncul benjolan disekitar tubuh” ujar Koko saat ditemui oleh tim Lazismu Sragen.
Kunjungan kedua dilakukan tim Lazismu bersama tim relawan Muhammadiyah untuk membawa Koko ke RS PKU Muhammadiyah Sragen untuk menjalani proses penanganan intensif pada Selasa (15/8). Dokter yang menangani Koko menyarankan untuk melakukan rawat jalan selama beberapa bulan kedepan guna membersihkan luka yang ada di tubuh Koko.
“Untuk penanganan selanjutnya, silahkan pasien melakukan rawat jalan, waktu kontrol 5 hari sekali, setelah itu kita akan lihat kondisi selanjutnya apakah perlu dilakukan tindakan operasi,” ujar dokter yang menangani Koko.
Sementara itu, Manajer Program Lazismu Sragen Ronny Megas menuturkan bahwa pihaknya akan mendampingi kontrol pemeriksaan Koko yang selanjutnya. “Kami akan mendampingi dan membiayai perawatan Koko. Semoga ada perubahan setelah menjalani pengobatan di RS PKU Muhammadiyah Sragen,” ujarnya.
Setelah melakukan pemeriksaan di RS, Koko kemudian dibawa pulang ke kostnya dengan didampingi ayahnya. Diakhir kunjungan, Lazismu Sragen memberikan bantuan uang tunai kepada Koko sebagai tambahan untuk biaya kehidupan sehari-hari Koko bersama ayahnya. (Sari)