YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Masuk ke masa cyber, Netizen Muhammadiyah adakan Kopi Darat (Kopdar) atau temu akrab di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada (19/8). Dibuka langsung oleh rektor UMY Gunawan Budiyanto.
Gunawan menyampaikan dalam sambutannya, sebagai penggiat media online Muhammadiyah harusnya membekali diri dengan ilmu yang lebih sebagai amunisi untuk menghadapi perang cyber. “Netizmu harus siap menghadapi perang cyber,” ujarnya.
Melalui Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah, netizen Muhammadiyah dari berbagai tempat datang untuk melakukan ‘adu rembug’ menangkal berbagai macam perang cyber yang terjadi saat ini. Seperti yang disampaikan oleh Muchlas M.T ketua MPI PP Muhammadiyah, bahwa pertemuan yang dilakukan adalah sebagai langkah dalam pengembangan dakwah melalui media sosial.
Selain itu, pertemuan juga membahas mengenai kode etik jurnalis untuk internal Muhammadiyah. Karena masyarakat sekarang lebih mengutamakan pembacaan berita melalui media online dari pada cetak. “Ini merupakan fenomena yang terjadi di maysarakat Indonesia, sehingga perlu untuk membentengi dan memperkuat media dakwah online kita,” ungkapnya.
Sedangkan Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengharapkan bermula dari acara ini diharapakan akan terjalin koordinasi antar sesama jurnalis Muhammadiyah. “Harus selalu melakukan tabayyun bagi umat yang mendapat berita, baik berita itu datang dari orang yang dikenal atau pun orang asing,” harapnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian menjadi dua kelompok, kelompok Jaringan Radio Muhammadiyah (Jarimu) dan Netizmu. (A’an/mg)