MALANG, Suara Muhammadiyah-Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali memperoleh gelar prestisius, kali ini dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Fauzan selaku Rektor mewakili UMM menerima Apresiasi Ikon Prestasi Indonesia bersama 71 ikon prestasi lain dari seluruh Indonesia dalam perhelatan Festival Prestasi Indonesia di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Senin (21/8).
Festival Prestasi Indonesia merupakan pameran, pagelaran seni, sekaligus ajang penghargaan bagi berbagai kalangan yang dipandang dapat menjadi teladan dan sumber inspirasi masyarakat Indonesia. Festival ini digelar oleh Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). UMM dipilih lantaran tim robot kampus ini memenangi Kontes Robot Internasional di Trinity College, Connecticut Amerika Serikat, 1-2 April 2017 lalu.
“Raihan ini akan menjadi salah satu pemicu terhadap tradisi mutu yang dikembangkan oleh UMM. Tradisi ini tidak hanya dilakukan dosen, melainkan juga mahasiswa. Bagi kami, tiada hari tanpa prestasi, dan tiada prestasi yang tidak dihargai,” ungkap Fauzan usai menerima penghargaan dari Presiden Joko Widodo. Penghargaan diberikan oleh Sony Suharsono, Deputi 3 UKP-PIP yang dalam hal ini mewakili Presiden.
Dalam kontes tersebut, tim robot UMM ini berhasil mengalahkan finalis dari Kanada, Tiongkok, Israel, Portugal, Uni Emirat Arab, dan tuan rumah Amerika Serikat. Dari kemenangan tim robot di kancah internasional inilah apresiasi ikon prestasi diberikan pada UMM. Dari empat kategori yang ditetapkan panitia, yaitu Saintis dan Innovator, Olahraga, Seni-Budaya, dan Pegiat Sosial, UMM masuk ke dalam kategori Saintis dan Inovator.
Ada dua hal yang menjadi keunggulan robot-robot UMM dalam laga bertajuk Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC) itu, yakni kecepatan dan ketepatan. Robot itu dilengkapi dengan sepuluh sensor, yaitu delapan sensor ultrasonic dan dua sensor inframerah sebagai sensor jarak. Sensor-sensor tersebut digunakan agar mudah mendeteksi posisi lilin dan dapat menjangkau lilin dengan cepat dan tepat. Robot yang juga dibekali dengan sensor flame UVTRON R9454 untuk mendeteksi api lilin dan mampu menangkap cahaya ultraviolet dengan jangkauan spectrum 185 nanometer (nm) sampai 260 nm di mana jangkauan itu hanya dimiliki oleh gas api.
Fauzan optimis bahwa UMM dapat terus mendorong dan memfasilitasi pengembangan serta perancangan yang lebih matang dari robot karya Imam Fatoni, Ikhlal Aldhi Wijaya, dan Salis Muchtar Fadhilah itu. Robot-robot itu akan ditampilkan dalam gelaran festival riset yang diselenggarakan di UMM pada akhir tahun ini. Festival ini adalah sebagai langkah konkret agar hasil riset dan karya mahasiswa UMM dikenal oleh kalangan industri dan pengusaha. (Humas UMM)