BINJAI, SuaraMuhammadiyah– Keluarga besar Muhammadiyah Binjai Utara pada Ahad, 20 Agustus 2017 bersamaan dengan 27 Zulkaidah 1438 H pagi kembali melaksanakan silaturahim. Silaturahim keluarga besar Muhammadiyah Binjai Utara dilaksanakan dalam bentuk pengajian gabungan diikuti oleh keluarga besar Muhammadiyah termasuk organisasi otonom Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah cabang Binjai Utara. Silaturahim pengajian gabungan dilaksanakan di ranting Muhammadiyah kebun lada, pahlawan. Acara dipandu oleh Yuswandi Irsan diawali dengan pembacaan al-Qur’an yang dibawakan oleh Sunarto.
Fuad, mewakili PR Muhammadiyah Kebun Lada, pahlawan dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada para jemaah seraya mohon maaf atas segala sesuatu yang kurang berkenan. Beliau juga mengingatkan kewajiban anggota mengacu kepada SK PP Muhammadiyah perihal iuran anggota 10 ribu perbulan. 45 % dari iuran anggota itu tinggal di ranting. “Demikian juga ranting yang di lokasinya AUM, seperti sekolah. Ranting yang bersangkutan juga memiliki hak 45 % dari akumulasi iuran tersebut. Jadi tidak ada alasan, ranting tersendat kegiatannya dengan alasan ketiadaan dana padahal di lokasi ranting ada AUM yang maju,” ujarnya.
Sementara itu, Juriadi MAg dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas fasilitas yang telah disediakan PR Muhammadiyah kebun lada pahlawan berkenaan shilaturrahim pengajian gabungan. Dirinya juga mengingatkan kembali bahwa kegiatan hari berMuhammadiyah Binjai Utara yang telah diprogram sebulan sekali dapat didukung. “Jemaah yang tidak hadir dan tidak ada uzur kiranya dapat diingatkan,” tambahnya.
Askolan Lubis MA dari PW Muhammadiyah Sumatera Utara dalam tausiyahnya menguraikan perihal qurban. Dalil qurban sudah jelas. Al quran surat al kautsar. Mereka yang berqurban akan mendapatkan nikmat Allah, sementara nikmat Allah itu tidak terhitung. Angka milyaran, triliunan seperti utang negara kita itu masih bisa dihitung. Tapi nikmat Allah itu, “La tukhsuhaa”. Tidak terkira.
Karena masalah yang dikaji berkaitan dengan qurban dimana beberapa hari lagi umat islam akan melaksanakannya, maka saat diskusi/tanya jawab, para jemaah sangat antusias. Beberapa hal yang ditanyakan, bagaimana hukumnya seseorang yang belum aqiqah, berqurban. Bagaimana sikap panitia menerima peserta yang ingin berqurban tapi atas nama almarhum atau almarhumah. Bagaimana pemanfaatan kulit hewan qurban dan lain sebagainya. Audiens puas karena mendapat pencerahan di waktu yang tepat.
Acara silaturahim pengajian gabungan Muhammadiyah Binjai Utara atau hari berMuhammadiyah itu juga dimeriahkan oleh kehadiran lapak toko daerah SM cabang Binjai dan diakhiri dengan makan siang bersama dan shalat zuhur berjemaah. (Fuad- Binjai)