BANTUL, Suara Muhammadiyah- Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengundang anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI), Afnan Hadikusumo dalam hari terakhir Masa Ta’aruf (Mataf) pada Rabu (23/8) di Universitas Recidence (Unires) Putra Kompleks Kampus Terpadu UMY Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul.
Dalam sesi temu tokoh, Afnan menyampaikan mengenai gejolak dalam negeri, serta peran mahasiswa dalam membenarkan keadaan yang sedang terjadi. Menurutnya, peran aktif mahasiswa dianggap menjadi sesuatu yang perlu mengingat lokasi belajar tidak hanya di dalam kelas melainkan di banyak tempat.
“Jadilah mahasiswa yang aktif bukan hanya di dalam kelas, tapi juga aktif di luar. Belajarlah empati kepada para kaum marginal di perkampungan kumuh dan sawah petani. Karena di sana kalian akan belajar mengani senyatanya kehidupan yang berputar dan berjalan. Sangat perlu kalian mengenal mereka sebagai bahan penyadaran akan fungsi sebagai agen perubahan dalam masyarakat,” tuturnya.
Tak hanya itu, lanjut Afnan, para mahasiswa seyogyanya menambah ilmu dengan membaca dan menuangkannya dalam bentuk tulisan. Menurutnya, hal tersebut akan membuat ilmu yang dimiliki dapat menjadi bekal untuk menghadapi kehidupan setelah selesai dari perkuliahan.
Dihadapan 570an mahasiswa baru, Afnan menyampaikan bahwa Indonesia kedepan bisa menjadi negara gagal manakala banyaknya pemimpin yang idealismenya mudah tergadai.
“Jadikanlah idealisme kalian sebagai harta yang tidak bisa terbeli. Saat ini sering ditemui pemimpin ketika dahulu menjadi mahasiswa sangat semangat menyuarakan ketidakadilan, tapi ketika sudah di posisi pimpinan idealisme semacam itu hilang,” tutupnya (A’an/mg).