Nobar Film Nyai Ahmad Dahlan, Inspiratif dan Penuh Hikmah

Nobar Film Nyai Ahmad Dahlan, Inspiratif dan Penuh Hikmah

PURWOREJO, Suara Muhammadiyah- Ratusan warga Muhammadiyah Banyumas, Purbalingga, Brebes dan Kebumen seakan hanyut dalam kisah perjuangan Siti Walidah saat nonton bareng film Nyai Ahmad Dahlan. Tidak hanya menjadi istri yang hebat, sosok Nyai Ahmad Dahlan tersebut juga berjuang untuk menjunjung emansipasi perempuan melalui organisasi Aisyiyah. Bahkan Siti Walidah istri Ahmad Dahlan menjadi perempuan yang pertama yang pernah memimpin Muhammadiyah.

Film ini pun menjadi kesan positif dan inspiratif bagi para warga Muhammadiyah Banyumas, Purbalingga, brebes dan Kebumen yang nonton bareng di CGV Rita Super Mall kemarin (25/8).

Ketua Pimpinan Daerah Nasiyatul Aisyiyah Banyumas Indri Isnawati menuturkan, banyak pesan juga hal positif dari film ini. “Film ini bisa menambah semangat untuk berjuang di Nasiyatul Aisiyiyah,” ujarnya.

Indri mengatakah, hikmah dari menonton film Nyai Ahmad Dahlan ini banyak sekali. Mulai dari perjuangan hingga tawakal kepada Allah. “Bahwa tidak ada yang melebihi dari segalanya terkecuali ridha Allah. Jika kita pasrah, ridho terhadap ketetapan Allah. Pasti Allah yang menolong kita,” ungkapnya.

Naely Immawati Banyumas menambahkan bawa film Nyai Ahmad Dahlan itu bagus dan banyak manfaat yang dapat diambil hikmahnya. “Filmnya bagus, dan hikmah yang dapat diamil itu banyak, khususnya bagi kader-kader Muhammadiyah jadi lebih semangat seperti dicontohkan dalam film. KH Ahmad Dahlan begitu semangat dalam memperjuangkan Muhammadiyah dan Aisyiyah,” katanya.

Menurut Furin Nurdianto Pemuda Muhammadiyah Purbalingga mengungkapkan bahwa sepanjang film tersebut sangatlah mengharukan. “Saya yakin para ibu-ibu muda sangat bersemangat untuk melakukan perjuangan dalam dakwah islam dan membangun negara,” tandasnya.

Sementara itu, Nur Fauzi Ketua PDPM Banyumas mengatakan acara nonton bareng diadakan di CGV Rita Super Mall dan Rajawali Purwokerto. “Kurang lebih di CGV Rita Super Mall untuk jam tayang pertama sekitar 700 orang. Sementara di rajawali untuk jam tayang pagi sekitar 1.500 orang. Hingga besok hari minggu kita akan mengadakan nonton bareng juga.

Nur Fauzi berpesan mudah-mudahan pesan dari film Nyai Akhmad Dahlan bisa sampai kepada seluruh kader Muhammadiyah maupun kepada anak bangsa Indonesia khususnya masyarakat umum. Karena, menurut Fauzi film tersebut patut di teladani sebagai perjuangan kaum perempuan. (tgr)

Exit mobile version