MAKKAH, Suara Muhammadiyah-Pagi hari waktu dhuha, jamaah KBIH ‘Aisyiyah Bantul Kloter 29 yang tinggal di Hotel Safa Al Mashaer Sektor 4 Nomor 407 Aziziah mendapat kunjungan dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nashir dan Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Noordjannah Djohantini, MSi.
Menuju hotel dari Masjidil Haram ke hotel dengan taksi, keduanya bersahaja menanti jamaah di lobi hotel. Kunjungan mendadak ini diapresiasi antusias oleh jamaah KBIH ‘Aisyiyah Bantul maupun jamaah lain. Di depan lift para jamaah berebut untuk bersalaman dan berfoto bersama.
Acara pertemuan digelar di mushalla hotel dipimpin oleh Ketua Kafilah Drs H Marzuki, MM dari KBIH ‘Aisyiyah didampingi Ketua Kloter Arif Harian to SH dan pembimbing ibadah Ahmad Muhajir, Lc, MA, Ketua PP Nasyiatul Aisyiyah Norma Sari, MHum, Wakil Rektor Unisa Yuli Isnaeni, MKep, dan Pembimbing KBIH Sayuti, MPd.
Tausyiah diawali oleh Noordjannah yang menyampaikan agar jamaah senantiasa mengedepankan syukur nikmat menjalani proses ibadah haji. KBIH ‘Aisyiyah adalah bagian dari mengikhtiarkan bersama Muhammadiyah utk dakwah, mensyiarkan Islam, merangkul setiap orang yang mau bergabung agar beribadah dengan nikmat.
Menurutnya, semua pengurus KBIH, pembimbing, dan jamaah bersama-sama tulus ingin meraih ridla Allah utk mendapatkan haji mabrur. Kemabruran harus senantiasa dirawat dalam kehidupan pribadi maupun berjamaah bersama kloter ‘Aisyiyah, persyarikatan, kebangsaan serta keummatan.
Haedar Nashir pada tausyiahnya menyampaikan 5 hal : Pertama, ibadah haji adalah ibadah fisik namun aspek ruhaniah menjadi makna yang sangat mendalam. Kedua, menjalani proses ibadah haji tidak berlebihan dan kekurangan. Menjaga ritme ibadah secara seimbang. Ketiga, mengambil makna dari perjuangan Ibrahim dan Siti Hajar. Berempati dengan yang dilakukan Siti Hajar pada waktu itu dengan memaknai ibadah secara khusyuk, tidak tergesa-gesa. Bukan semata-mata mengejar kuantitas ibadah, tapi kualitas sehingga menimbulkan kententraman hati.
Keempat, senantiasa menjaga ibadah yang sudah lebih baik sebelum berangkat, saat di Makkah serta setelah kembali ke tanah air. Menjaga kemabruran haji menjadi agenda yang harus dipertahankan. Kelima, berdoa agar ummat Islam menjadi ummat terbaik sesuai QS Ali Imran ayat 110. Rasulullah pernah mencontohkan salah satunya saat peletakan Hajar Aswad yang harus mengakomodir berbagai kepentingan, mengatasi kesukuan.
Pelajaran-pelajaran terbaik tersebut, kata Haedar, harusnya dimaknai sebagai bekal kehidupan dalam dinamika persyarikatan di Muhammadiyah. Setiap jamaah berkontribusi dan bersinergi untuk kemajuan bersama.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Pembimbing ibadah haji dan juga perwakilan dari jamaah Asahan Sumatera Utara yang turut hadir. Acara ditutup dengan foto bersama dan makan bersama. (Norma)