KENDAL, Suara Muhammadiyah- Bertempat di Balai Dakwah Kaliwungu, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kendal menggelar kegiatan Musyawarah Daerah ke XV pada Sabtu (26/8). Adapun rangkaian acara dalam Musyda periode kepemimpinan 2017-2019 ini meliputi Konferensi Pimpinan Daerah Pra, pembukaan Musyda, serta acara inti.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Kendal, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal beserta seluruh ortom lainnya di wilayah Kendal. Tak hanya itu, kegiatan juga dihadiri oleh organisasi kepemudaan lain seperti KNPI, IPNU, dan IPPNU tingkat Kabupaten Kendal.
Ketua PD IPM Kendal periode 2015-2017, Ibrohim Nasir dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar Muhammadiyah beserta ortom atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan kepada pihaknya selama dua tahun ini.
“Periodesasi IPM begitu cepat berlalu. Tak terasa dua tahun berlalu, masih banyak program kerja yang belum dapat terlaksana dengan maksimal. Terima kasih atas nasihat yang diberikan sehingga dari awal yang biasa bisa berubah menjadi luar biasa. Periode IPM kedepan harus lebih baik dari periode ini. Karakter dan pribadi muslim harus bisa diterapkan di manapun berada, IPM harus bermanfaat bagi orang lain,” tuturnya.
Sementara itu, Perwakilan PW IPM Jawa Tengah Nurul Huda menuturkan bahwa kegiatan Musyda ini diharapkan dapat dijadikan momentum penting untuk belajar bagaimana mengelola pelajar Muhammadiyah se-Kabupaten Kendal kedepannya, serta meneruskan estafet kepemimpinan baik di tingkat atasnya yakni wilayah maupun beralih ke Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul ‘Aisyiyah.
“Sebagai identitas Muhammadiyah kita tidak boleh meminta jabatan. Tetapi jika diamanati menjadi seorang pimpinan kita tidak boleh menolaknya,” ujarnya.
Perwakilan PDM Kendal, Ali Satiran menambahkan, pihaknya mengapresiasi pelaksanaan Musyda ke XV ini. Menurutnya, IPM merupakan tempat pengkaderan yang baik. Menurutnya, sebagai bagian dari ortom Muhammadiyah, IPM mempunyai peran untuk meneruskan dakwah Muhammadiyah.
“IPM jangan hanya menunggu bola tetapi harus jemput bola. Bentuklah organisasi yang solid. Maka susunan personalia harus mantap, jangan tambal sulam, program organisasi dan metode harus jelas, serta pendanaan haruslah bersinergi. Semoga terpilih generasi yang baru yang tidak bergantung kepada orang tua. Buka lembaran baru, musyawarah harus ramai, pendapat diperjuangkan, jangan hanya nurut sama yang lain,” tandasnya (Irul).