Tindakan Hoax Melanggar Hak Atas Informasi Publik

Tindakan Hoax Melanggar Hak Atas Informasi Publik

JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution menyatakan bahwa tindakan menyebarkan hoax merupakan perilaku pelanggaran ha katas informasi public yang dijamin oleh konstitusi.

“Tindakan sindikat penyebar berita bohong atau “hoax” oleh siapa pun, seperti Saracen, di media apa pun, termasuk di media sosial adalah  melanggar hak konstitusional warga negara, utamanya hak publik untuk memperoleh  informasi yang benar (rights to know),” kata Manager di Jakarta, 29 Agustus 2017.

Menurutnya, perbuatan tersangka penebar berita hoax di samping sebagai tindakan pelanggaran pidana, juga pelanggaran HAM.

Oleh karena itu Komnas HAM merekomendasikan Pemerintah khususnya kepolisian untuk mengusut dengan profesional, mandiri dan tuntas:

(1) Aksi perundungan/bullying, ujaran kebencian serta permusuhan atas dasar suku, agama, ras atau antargolongan oleh siapa pun dan dengan motif apa pun.

(2) Kegiatan memproduksi, menyebarkan dan atau membuat dapat diaksesnya konten maupun informasi yang tidak benar kepada masyarakat oleh siapa pun dan dengan tujuan apa pun.

(3) Aktivitas “buzzer” seperti kelompok Saracen di media sosial yang menyediakan informasi berisi kabar bohong, fitnah, perundungan, aib, gosip dan hal-hal lain sejenis sebagai profesi untuk memperoleh keuntungan, baik ekonomi maupun nonekonomi.

(4) Orang yang menyuruh, mendukung, membantu, memanfaatkan jasa dan orang yang memfasilitasinya oleh siapa pun dan dengan motif apa pun.

(5) Dengan ditangkapnya tiga tersangka kelompok Saracen, Komnas HAM meminta kepada aparat kepolisian negara untuk mengusut tuntas seluruh6 jaringannya, termasuk para penyandang dananya. Para pelaku dan penyandang dana diberikan hukuman yang berat untuk memberikan efek jera kepada mereka.

(6) Semua pihak sebaiknya ekstra berhati-hati dalam menggunakan terminologi, sehingga perilaku “hoax”, apa pun terminologinya, tidak terkesan diidentikkan dengan kelompok tertentu. (Ribas)

Baca :

Kode Etik Netizmu

Fikih Jurnalistik dan Komunikasi Dinilai Perkuat Kode Etik

Jurnalistik Pelajar dan Kampanye Positif di Tengah Tsunami Informasi

Menuntut Hak Keadilan Informasi

Seleksi Informasi agar Tak Termakan Berita Hoax

Exit mobile version