PURWOREJO, Suara Muhammadiyah-Dalam rangka turut serta menyemarakkan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72, Panti Asuhan Yatim dan Dhua`afa Muhammadiyah Kaligesing menggelar Pentas Seni Kreativitas dengan mengangkat tema “Panti Cinta Tanah Air” yang diselenggarakan di Halaman Aula Utama Panti Desa Kaliharjo Kaligesing. Disampaikan H. Mukidal selaku Ketua Panitia Penyelenggara bahwasanya selain sebagai momentum memperingati HUT RI Ke 72, agenda ini digelar sebagai langkah menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme sejak dini. “Acara ini selain akan ada penampilan anak-anak asuh panti juga akan ada pemberian motivasi dari Infanteri mekanis 412 memberikan wawasan kebangsaan. Ini merupakan agenda pertama kali semoga ke depan dapat terus ditingkatkan”ujarnya dalam sambutan sekaligus membuka agenda.
Rangkaian agenda diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran dan bersama-sama melantunkan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu dengan tim paduan suara Panti Asuhan Yatim dan Dhua`afa Muhammadiyah Kaligesing.
Dalam Sambutannya Bagas Adi Karyanto, S.Sos, MM. selaku Camat Kaligesing menyampaikan pada akhir-akhir ini banyak terjadi kekerasan terhadap anak-anak. Maka pemerintah telah membuat UU Anak guna memberikan regulasi proteksi bagi anak-anak. “Selain dengan adanya UU Anak tentunya peran serta orang tua dalam pendidikan dan pembimbingan anak harus dipahami benar terkait hak anak dan hal-hal lainnya. Anak-anak yang mendapatkan pengarahan hasilnya seperti yang kita saksikan saat ini. Semoga tidak terjadi disini”ujarnya.
Lanjutnya beliau berharap kekerasan terhadap anak tidak terjadi di wilayah kecamatan Kaligesing ini serta sampaikan apresiasi kepada pengurus yang telah berjuang dengan lembaga kesejahteraan sosial anak ini. “Terima kasih kepada pengurus panti asuhan atas prakarsanya, rintisannya dengan agenda malam ini. Semoga apa yang diselenggarakan dengan peran serta semua pihak mendapatkan ridho Allah tidak lain tidak bukan hanya untuk kebaikan bangsa-negara Indonesia, Kabupaten Purworejo terkhusus kecamatan kaligesing,”pungkasnya.
Ketua PDM Kabupaten Purworejo, Drs H Pujiono menambahkan paparan peranan kebangsaan persyarikatan Muhammadiyah dimulai sejarah terkait tokoh TNI Jenderal Soedirman yang merupakan salah satu tokoh Muhammadiyah, posisi NKRI yang harga mati sejak negara ini lahir hingga hari ini yang tak pernah berubah dengan dengan istilah Darul `Ahdi Wasyahadah (Negara yang berdasar atas kesepakatan dan persaksian), peranan tokoh-tokoh persyarikatan dalam penyusunan dasar negara, peranannya dalam segala bidang kehidupan seperti pendidikan, sosial, pemberdayaan dan lainnya. “Pelayanan sosial salah satunya dengan adanya panti asuhan ini. Tidak usah khawatir bapak/ibu yang memasukkan putra di lembaga sosial seperti ini, putra bapak/ibu akan cinta tanah air, sholeh-sholehah, cerdas otaknya, hatinya, spiritualnya, emosionalnya yang ke depan akan jadi aset penting bangsa ini,”ujarnya.
“Karena persyarikatan ini diharapkan menjadi bermanfaat bagi setiap aspek kehidupan atau rahmatan lil`aalamiin. Mohon doa restunya ke depan akan didirikan sekolah menengah kejuruan terutama jurusan kesehatan dan teknik di daerah Kaligesing ini. Walaupun di perbatasan harapannya dapat menjadi jawaban akan kebutuhan lembaga pendidikan bagi masyarakat sekitar,”ungkap beliau.
Performance yang ditmapilkan ana-anak asuh terdiri dari Paduan suara, seni tapak suci, Da`iah Cilik, Nasyid, Tari Srikandi, Drama Kolosal, Tari Dholalak dan Performance Penutup Vokal Kebangsaan Satu Nusa Satu Bangsa yang mana disajikan tidak hanya dari anak asuh lembaga ini tetapi juga turut melibatkan lingkungan sekitar panti asuhan. Disampaikan pula profil singkat oleh Kepala Panti Asuhan H. Ibrahim M.Kes. meliputi visi, misi, tujuan, fungsi, legalitas serta agenda yang telah dan akan dilaksanakan.
Pada sesi motivasi Semangat kebangsaan disampaikan oleh Letu Cermo Wijaya perwakilan dari Bataliyon Infanteri Mekanik 412 yang membedah terkait semangat 45, pengalaman hidup dalam keprajuritan baik di dalam negeri maupun luar negeri menjaga kedamaian pada bingkai kebhinekaan.
“Semangat 45 merupakan sumber semangat kehidupan. Pada tahun 45 inilah dibumikan kemerdekaan untuk Indonesia dari diri manusia kepada seluruh dunia bahwa bangsa Indonesia sudah merdeka,”ujarnya.
Lanjutnya, disampaikan nilai-nilai yang menjiwai semangat 45 ini seperti jiwa solidaritas dan kesetiakawanan, jiwa tanpa pamrih dan bertanggungjawab, jiwa ksatria yang tidak mengandung balas dendam yang diwujudkan dengan semangat menentang dominasi asing, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan semangat merdeka.
“Perjuangan tidak akan berhenti sampai kapan pun. Pelajar dengan belajar yang rajin meraih cita-citamu, pemerintahan melaksanakan tugasnya, TNI menjaga NKRI dan keutuhan rakyat yang ada di dalamnya,”pungkasnya.
Pada penghujung acara sebagai apresiasi atas peran serta menyukseskan persiapan pentas seni dan kreativitas. Maka diberikan tali asih kepada beberapa pihak pelatih, pembina, pembimbing dan pemateri. Kemudian, agenda ditutup dengan pembacaan doa bersama oleh H. Wiyono dari Muhammadiyah Kaligesing. (Akhmad M)