PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah- Kegiatan KKN tidak hanya perlu dilakukan di desa-desa tertinggal. Di daerah perkotaan pun banyak yang memerlukan sumbangsih pemikiran dari kalangan akademisi kampus. Demikian pemikiran sepuluh orang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), setelah mengobservasi Desa kebarongan yang di jadikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mereka adalah Wildan, Linda, Jefri, Ayu, Rina, Wely, Sutrisno, Mila, Efi dan Fatimah. Sepeda onthwl yang dimodifikasi menarik dijadikan alat Perpustakaan keliling selama KKN berlangsung.
Salah satu upaya menumbuhkan kebiasaan gemar membaca, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang terkumpul dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 18 yang ditempatkan di Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Perpustakaan Sepeda ini merupakan salah satu Program Kerja dari Kelompok, Kegiatan ini yang bertema “Ayo Membaca dan Bermain ” diisi dengan acara-acara yang menarik bagi anak-anak, antara lain membaca dengan cepat, bermain dan bercerita, peminjaman buku dan pembagian Dorpreze sebagai penarik anak-anak agar mengenal dan mencintai buku semenjak usia dini.
Disampaikan oleh Ketua KKN sekaligus pemerkasa Perpustakaan keliling mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengenalkan buku kepada anak-anak sejak usia dini, yang dikemas dalam kegiatan bermain sesuai dengan usia anak, melalui Perpustakaan Sepeda. Diharapkan anak-anak lebih mencintai buku dan memiliki kebiasaan membaca buku yang dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang kemudian diharapkan berimbas kepada peningkatan keterampilan dan kualitas hidup masyarakat.
Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr. Suwarno M,Si mengatakan, ide dan pengabdian yang di lakukan oleh kelompok 18 Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas ini merupakan cara yang inovatif dan ramah lingkungan, dengan adanya Perpustakaan sepeda keliling ini sangat bermanfaan dan berguna untuk anak-anak kusuhnya untuk masyarakat desa kebarongan, karena menumbuhkan minat baca dan mengurangi buta aksara di indonesia dan ketua Panitian KKN, Condro Nur Alim, Ph.D juga mengatakan Kegiatan Perpustakkan Sepeda Keliling haya terdapat di kelompok 18 saja, dari seluruh kelompok KKN 2017. (Wildan)