MINA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir bersama para delegasi dari seluruh negara diterima khusus oleh Raja Salman Bin Abdul Azis As-Suud di Istana Raja di Mina pada Sabtu (3/9). Turut serta mewakili delegasi Indonesia dalam rombongan itu Menteri Agama RI Lukmam Hakim Saifuddin dan tokoh NU Sholahudin Wahid.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut, Raja Salman menyampaikan selamat datang kepada para tamu Allah di dua kota suci; Makkah dan Madinah. Kedua kota ini menjadi awal dari peradaban yang dibangun Nabi Muhammad.
Raja Salman mengajak semua umat Islam se-dunia untuk terus mendakwahkan ajaran Islam yang bersumberkan Al-Quran dan Sunnah, memperkuat akhlak dan kekuatan umat. Seraya membina dan memperkuat solidaritas umat muslim sedunia untuk mengembalikan kejayaan Islam.
Sementara itu, Haedar Nashir menyatakan bahwa pertemuan ini memiliki makna penting. Di antaranya sebagai bentuk penghargaan Raja Salman atas pergerakan Islam di Indonesia dan seluruh dunia untuk semakin mengikat solidaritas sekaligus menyatukan kekuatan umat Islam.
Menurutnya, ibadah haji yang dilaksanakan setiap tahun oleh umat Islam juga memiliki makna-makna penting yang tidak sekedar simbolis. “Demikian juga ibadah haji, bukan berhenti pada hanya syariat formalnya tetapi makna dan fungsinya untuk membangun kesalihan individu dan kolektif secara autentik, sehingga terbangun keadaban dan peradaban Islami yang utama,” ujar Haedar.
Delegasi seluruh negara yang diterima Raja Salman merupakan para wakil pemerintahan, diplomat, utusan OKI, dan organisasi Islam sedunia. (Ribas/PP Muh)