PURWOREJO, Suara Muhammadiyah-Kemandirian suatu lembaga pendidikan dalam mengelola proses pendidikan harus diusahakan agar mengatur aktivitasnya secara independen dan mandiri tentunya. Sehingga sebagai salah satu bentuk rintisan kemandirian tersebut, Sekolah Inovatif SMP Muhammadiyah Jono Bayan Purworejo merintis Amal Usaha Bidang Ekonomi dengan membudidayakan jamur tiram. Dipilihnya produk semacam ini dikarenakan pasarnya masih terbuka lebar dengan sarana prasarana yang dibutuhkan tidak terlalu rumit.
Disampaikan Akhmad M. Koordinator Program bahwasanya kegiatan yang dirintis untuk menjadi amal usaha bidang ekonomi ini dirintis untuk menjadi wadah kewirausahaan yang tidak hanya mengedepankan keuntungan semata. Tetapi diharapkan dapat menjadi wadah pelatihan siswa-siswi dalam berwirausaha sejak dini.
“Usaha Jamur Tiram ini kami bentuk dalam konsep Sociopreneurship yang mana harapannya menjadi study center bagi siswa guru serta masyarakat lingkungan sekitar terkait jamur tiram. Tidak hanya keuntungan yang kita cari, melainkan nilai sosial silaturahmi yang ingin kita kembangkan melalui usaha ini,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya usaha ini memanfaatkan ruang-ruang yang belum termanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar yang dibentuk dalam rak-rak bambu ditumpuki baglog-baglog tempat jamur tiram tumbuh dan sebagai starter awal diadakan 200 buah baglog yang kemudian dikembangkan hingga 1000 buah baglog. Siswa-siswi juga telah dilatih untuk proses pembuatan media jamur dari mulai menangkar serbuk gergaji yang menjadi media tumbuh jamur hingga memasukkan bibit jamur yang mana dalam pelatihan ini bekerja sama dengan petani jamur yang berada di Desa Sucen Jurutengah Bayan Purworejo.
“Ini merupakan salah bentuk ekonomi kreatif yang inovatif sesuai dengan label sekolah yakni sekolah inovatif. Sangat bagus untuk terus dikembangkan ke depannya”ujar H Tamsir Utomo, MM. Pengawas Sekolah Menengah dalam salah satu kunjungan pengawasannya ke lembaga pendidikan ini.
Rencana ke depan tidak hanya mengembangkan jamur tiram saja tetapi akan dilanjutkan dengan peternakan cacing merah organik yang mana memanfaatkan sisa daripada baglog jamur yang sudah tidak produktif lagi.
“Ke depan kita dari modal awal pembelian media tanam jamur ini akan dilanjutkan semacam konsep pertanian terpadu yang mana zero wash tidak ada yang terbuang sia-sia. Sisa baglog akan dikembangkan menjadi media tumbuh cacing organik yang selanjutnya dari sisa cacing organik akan dilanjutkan untuk dibuat kompos. Dari kompos yang ada akan dikembangkan bertanam sayur-sayuran yang mana nantinya akan dimanfaatkan bagi siswa guru karyawan dan masyarakat sekitar sekolah tentunya,”papar Akhmad M.
Selama pengadaan media jamur bekerjasama dengan Panti Asuhan Yatim dan Tunanetra Muhammadiyah Plaosan Purworejo. “Program ekonomi kreatif ini merupakan salah satu cabang dari program Innovative corp yang dicanangkan sekolah dalam rangka memberdayakan kompetensi yang ada guna meningkatkan daya saing lembaga baik secara ekonomi maupun juga sebagai ajang mempromosikan lembaga pendidikan ini kepada masyarakat sekitar,”pungkas Suharti, S.Pd.,MM.Pd. Kepala Sekolah. (Akhmad)