JAKARTA, Suara Muhammadiyah—Memasuki usia 102 tahun, Majalah Suara Muhammadiyah mendapatkan penghargaan dari Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat sebagai “Salah Satu Majalah Tertua di Indonesia.” Penyerahan piagam penghargaan oleh Direktur Eksekutif SPS Pusat Asmono Wikan kepada Pemimpin Perusahaan Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari di kantor SPS Pusat, Senin (11/9). Penghargaan ini telah melengkapi penghargaan di tahun sebelumnya (2016) ketika Majalah SM merayakan milad ke-101 tahun, Musium Rekor Indonesia (MURI) menganugerahkan penghargaan kepada Majalah SM sebagai “Majalah Islam Yang Terbit Berkesinambungan Terlama.”
Asmono Wikan mengapresiasi capaian prestasi perusahaan pers Suara Muhammadiyah yang mampu bertahan selama lebih dari 1 abad. Menurutnya, saat ini amat jarang perusahaan pers yang mampu bertahan membiayai penerbitan rutin media massa selama 1 abad.
“Saya ucapkan selamat kepada Majalah Suara Muhammadiyah yang sudah mencapai usia yang sangat matang, 102 tahun. Tentu ini bukanlah hal yang mudah. Jarang sekali di dunia ini ada sebuah media massa milik umat, khususnya warga Muhammadiyah, yang secara rutin menerbitkan pemberitaan, melalui konten yang mencerahkan, inspiratif, solutif, dan konstruktif serta memberikan kedalaman makna bagi para pembacanya,” tutur Asmono Wikan.
Menurut Asmono Wikan, capaian usia yang kian matang harus menjadikan Majalah SM sebagai basis kerja dan kinerja perusahaan untuk terus mengembangkan kualitas dan profesionalitas. “Saya berharap kepada tim di Suara Muhammadiyah untuk meningkatkan profesionalisme, melalui berbagai macam cara, baik dari sisi editorial maupun non editorial. Karena hanya dengan begitulah, profesionalisme sebuah perusahaan pers bisa ditunjukkan kepada masyarakat,” ujar Asmono.
Dalam kesempatan tersebut, Pemimpin Perusahaan Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari menyampaikan bahwa kekuatan manajemen perusahaan SM terletak pada ghirah dan soliditas para pimpinan dan karyawan yang tidak hanya bekerja secara profesional, tetapi mereka bekerja dilandasi pada keyakinan bahwa hasil kerja yang maksimal akan membuahkan amal jariyah yang akan dinikmati kelak di akhirat.
“Inilah saya kira kekuatan manajemen perusahaan SM yang mungkin tidak dimiliki oleh perusahaan-perusahaan pers profesional lainnya,” tegas Deni Asy’ari.
Setahun lalu (2016), Musium Rekor Indonesia (MURI) memberikan anugrah kepada Majalah SM sebagai “Majalah Islam Yang Terbit Berkesinambungan Terlama.” Pendiri MURI Jaya Suprana sampai terkagum-kagum sewaktu Tim SM menyampaikan data-data historis dan copy SM terbitan tahun pertama. Dengan bukti yang cukup, proses verifikasi lancar dan MURI menyatakan SM berhak mendapatkan awarding.
“Saya terkagum dan ini di luar bayangan saya, ada media yang masih bertahan hingga usia 1 abad. Ini luar biasa! SM wajib memperoleh anugrah MURI!” kesan Jaya Suprana kepada SM. “Saya pikir, sudah tidak ada media yang mampu bertahan 1 abad, namun SM mampu melewatinya. Saya sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya.”
Dalam momen perayaan milad SM ke-101 di Atrium Hartono Mall Yogyakarta tahun lalu (2016), Pemimpin Umum Suara Muhammadiyah Prof Dr Ahmad Syafii Maarif berharap agar majalah rintisan KH Ahmad Dahlan ini mampu mencerahkan kembali kehidupan berbangsa dan bernegara. “Suara Muhammadiyah yang usianya 101 tahun ikut mencoba menerangi sudut-sudut gelap bangsa ini, mencoba bersama yang lain mencerahkan kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Pemimpin Umum Suara Muhammadiyah dalam pidato sambutannya.
Dalam kesempatan yang sama, Pemimpin Redaksi Suara Muhammadiyah Dr Haedar Nashir MSi berharap capaian prestasi Majalah SM akan memperkaya pengetahuan literature bagi masyarakat. “Saya harap, dengan prestasi ini, Suara Muhammadiyah bisa semakin memperkaya pengetahuan literature bagi masyarakat,” kata Pemimpin Redaksi Suara Muhammadiyah yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.
Dua penghargaan prestisius dari SPS Pusat dan MURI kepada Majalah SM merupakan bukti pencapaian terbaik dari semua unsur dalam institusi penerbitan pers Suara Muhammadiyah. Anugrah SPS Pusat adalah penghargaan atas capaian prestasi institusi perusahaan pers Suara Muhammadiyah yang mampu bekerja secara profesional selama lebih dari 1 abad. Sedangkan Rekor MURI merupakan penghargaan atas pencapaian seluruh unsur dalam institusi penerbitan pers Suara Muhammadiyah, dari jajaran manajemen perusahaan, redaksi, sirkulasi, periklanan, dan lainnya. (Red)