Terakreditasi A, UAD Akan Genjot Jumlah Doktor dan Guru Besar

Terakreditasi A, UAD Akan Genjot Jumlah Doktor dan Guru Besar

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Kabar gembira datang dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Setelah melalui proses yang cukup panjang, UAD membawa pulang predikat A dengan nilai 370 untuk akreditasi institusinya berdasarkan SK yang turun pada bulan Oktober lalu.

Pencapaian tersebut melengkapi daftar sejumlah Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) lainnya yang telah mendapatkan status terakreditasi A, yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (UHAMKA). Sebagai PTM ke-5 yang meraih predikat unggul, Rektor UAD Kasiyarno menegaskan bahwa ke depan UAD akan terus melakukan peningkatan kualitas dengan menggenjot jumlah doktor maupun guru besarnya.

“Keberadaan dosen yang bergelar doktor dan guru besar ini menjadi indikator penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran juga keilmuan di UAD. Oleh karena itu kami akan menggalakkan program 100 dosen untuk melanjutkan studi doktor,” terang Kasiyarno dalam Pengajian dan Syukuran Akreditasi ‘A’ di Masjid Islamic Center Kampus 4 UAD, Selasa (14/11).

Menurut Kasiyarno, UAD sudah sejak tahun 2015 lalu telah mempersiapkan diri untuk mendapatkan akreditasi A. Namun salah satu kendala yang dihadapi adalah masih banyak prodi di UAD yang belum terakreditasi A. “Namun terlihat kita meningkat drastis ketika tahun 2016 hasil akresitasi prodi-prodi di UAD selalu memuaskan. Saat ini kurag lebih ada 13 prodi yang telah terakreditas A,” imbuh Kasiyarno.

Kasiyarno pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada segenap komponen UAD juga persyarikatan yang telah bekerja keras membantu proses akreditasi tersebut. Menurutnya salah satu yang disoroti oleh tim assessor adalah bahwa UAD sebagai perguruan tinggi swasta memiliki beberapa jenis usaha yang dijalankannya. “Tidak banyak perguruan tinggi khususnya swasta yang memiliki amal usaha sendiri. Saat ini UAD telah miliki 5 badan usaha yang ada di bawah universitas,” terang Kasiyarno.

Achmad Nurmandi dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang turut mendampingin UAD dalam mempersiapkan proses akreditasi sendiri mengatakan kunci dari pencapaian tersebut adalah bahwa UAD tidak segan untuk belajar hal-hal baru. Nurmandi menambahkan bahwa untuk menjadi perguruan tinggi yang berstandar internasional harus memperhatikan sejumlah aspek, di antaranya penelitian dan publikasi yang setara standarnya dengan yang ada di berbagai perguruan tinggi di luar negeri. Ditambah, kualitas dosen yang harus terus ditingkatkan sesuai dengan standar tersebut. Majelis Diktilitbang sendiri menargetkan  2 PTM lagi yang diharapkan mampu mencapai akreditasi A, yaitu Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

“Saya kita Muhammadiyah sudah tepat jika ingin go internasional melalui PTM nya. Kami akan mamacu 5 PTM yang sudah terakreditasi A ini untuk emncaai standar global,” tandas Nurmandi. (Th)

 

 

 

Exit mobile version