KUALA LUMPUR, Suara Muhammadiyah- Ada yang menarik dari perhelatan Khitanan massal yang digelar pada Ahad (26/11) di Masjid Zaid Bin Haritsah Kuala Lumpur. Di minggu pertama musim liburan sekolah di Malaysia ini, Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Malaysia dan Pimpinan Cabang Istimewa Muslimat NU (PCIMNU) Malaysia melaksanakan kegiatan sosial berupa khitanan (sunatan) massal untuk 60 anak didukung oleh Jawatan Kuasa Masjid Zaid Bin Haritsah Kuala Lumpur. Tidak ingin kalah dari para kaum ibu, paguyuban mahasiswa yang terhimpun dalam Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malaysia ikut turut andil sebagai pelaksana kegiatan tahunan tersebut.
Dalam sambutannya, ketua pengurus Masjid Tuan Haji Jaafar mengulas keistimewaan acara ini yang telah didukungnya selama tiga tahun berturut-turut. Warga Malaysia alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 70-an ini mengapresiasi kedua organisasi masyarakat warga Indonesia di atas karena selama ini dapat bersama memberikan manfaat bagi orang banyak.
Apresiasi yang besar juga disampaikan oleh Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya (Pensosbud) Kedutaan Besar Republik Indoensia (KBRI), Agus Badrul Jamal yang turut hadir menyaksikan acara tersebut. Agus bangga melihat kerjasama yang hangat dan bermanfaat antara kedua ormas wanita Islam Indonesia terbesar di tanah air. “Ini adalah bukti bahwa untuk berbuat baik dan bermanfaat, kita sebaiknya keluar dari ruang sempit jamaah masing-masing jamaah baik NU, Muhammadiyah atau lainnya,” terangnya. Acara ini, menurut Agus, juga menunjukkan sisi humanisme yang sangat tinggi karena turut melibatkan peserta muallaf dewasa serta empat anak pelarian warga Rohingya di Malaysia.
Selain warga Rohingya dan masyarakat lokal, sebagian besar peserta adalah anak-anak warga Indonesia berumur antara 7 hingga 9 tahun. Acara pembukaan dilanjutkan dengan arakan pawai di atas bak mobil terbuka. Setelahnya, mereka berkumpul di lapangan yang berdekatan dengan masjid dan diguyur air yang berasal dari mobil pemadam kebarakan. Sebanyak 6 dokter dikerahkan dari klinik Qualitas yang juga bermitra sejak debut acara ini pada tahun 2015.
Selain khitanan massal, acara juga dimeriahkan dengan berbagai stand pameran seperti pengecekan kesehatan gratis dari klinik Qualitas. Ibu-ibu Aisyiyah juga turut membuka pelayanan gratis akupuntur tangan, bekam dan urut. Ketika ditemui di tengah eksibisi tersebut, ketua Muslimat Malaysia Dra Mimin Mintarsih dan ketua PCIA Malaysia Nita Nasyithah, MEd menyatakan keinginan mereka untuk melanjutkan acara ini ke tahun-tahun berikutnya dengan harapan akan semakin banyak pihak yang mau bermitra untuk mendukung kegiatan tersebut.
Hal yang sama yang diutarakan oleh Pensosbud KBRI Agus Badrul Jamal. “KBRI sangat mendukung acara seperti ini dan berterimakasih kepada kedua Ormas Muslimat NU dan Aisyiyah-Muhammadiyah serta warga lokal pengurus Masjid Zaid bin Haritsah karena mengedepankan pesan keislaman dan humanisme yang tinggi. Saya berharap acara ini dapat berkelanjutan!” demikian tandas Agus. (Tim Media PCIM Malaysia)