Tegalreja, Ranting Pertama Yang Dirikan SM Corner

Tegalreja, Ranting Pertama Yang Dirikan SM Corner

CILACAP, Suara Muhammadiyah – Sejak dibuka bulan Juli 2017,  oulet jejaring SM Corner mulai banyak diminati warga Muhammadiyah. Tidak hanya di tingkat pimpinan wilayah dan daerah, keberadaan SM Corner juga menjadi daya tarik Pimpinan Ranting Muhammadiyah di tingkat kelurahan.

Ranting Tegalreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, adalah ranting Muhammadiyah pertama yang mendirikan dan meresmikan SM Corner pada 14 Januari 2018.

Umar Syakhroni, Ketua Ranting Muhammadiyah Tegalreja, dalam sambutan Grand Opening SM Corner menyampaikan rasa syukurnya atas pembukaan SM Corner di tingkat ranting ini. Dengan adanya SM Corner ini, dapat mendorong semangat ranting menggerakkan budaya dan perilaku enterpreneur di lingkungan Muhammadiyah, khususnya ranting Tegalreja.

“Awalnya kami ragu, apakah dibolehkan setingkat ranting membuka SM Corner, namun setelah dilakukan survey oleh Tim SM dan disetujui oleh Pimpinan SM, akhirnya kami diizinkan. Tentu saja, kami sangat bergembira atas kebijakan khusus oleh Pimpinan SM ini, sehingga kami bisa ikutserta dalam menggerakan ekonomi persyarikatan,” tuturnya.

Keraguan ketua ranting ini wajar, karena memang dari awal konsep pendirian SM Corner ini, berada di zona Wilayah dan Daerah, atau amal usaha Muhammadiyah seperti lembaga pendidikan atau Rumah Sakit. Namun karena ranting Muhammadiyah Tegalreja, menunjukan kesiapannya, baik dari sisi lokasi, manajemen maupun peta pasar, maka terbuka peluang baginya untuk mengelola SM Corner.

“Memang ranting Muhammadiyah Tegalreja ini merupakan ranting pertama yang membuka SM Corner, selama ini, yang sudah dibuka, SM Corner di tingkat wilayah maupun daerah. Kami mensupport pendirian ini, karena dari awal, secara konsep, memiliki konsep yang bagus dan sedikit matang, sehingga kondisi yang seperti ini perlu didukung,” demikian ungkap Deni, Direktur Suara Muhammadiyah, saat menyampaikan sambutannya.

Deni pun menambahkan, bahwa era saat ini, membuka peluang besar dalam menggerakan bisnis berbasis jamaah. Sebab sejak hadirnya sistem bisnis berbasiskan digital dan online, tidak sedikit pasar-pasar retail yang mengalami penurunan omset, bahkan tidak sedikit pula yang gulung tikar. Maka menurut Direktur Suara Muhammadiyah ini, bisnis berbasis jamaah adalah salah satu solusinya.

“Kita bisa lihat saat ini, bisnis MLM, bisnis Paytren, bisnis membership, semuanya adalah konsep usaha pihak luar untuk membangun jamaah dalam usaha mereka. Namun bagi Muhammadiyah, sudah memiliki jamaah yang kuat, tanpa harus membuat membership dan sebagainya. Tinggal kita wujudkan usahanya, dan kita kembangkan secara bersama-sama, dari kita untuk kita,” himbau Deni.

Himbauan Deni ini, disambut positif oleh warga Muhammadiyah, dan juga Marpuji Ali, Bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang didapuk sebagai narasumber Tabligh Akbar, dalam rangkaian peresmian SM Corner, ia juga mengajak warga Muhammadiyah untuk memperkuat bisnis berbasis jamaah ini.

“Apa yang sedang kita lakukan saat ini, dengan mendirikan SM Corner, adalah implementasi nyata dari konsep Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah (GJDJ). Sesungguhnya ini (SM Corner) yang riil. Karena dakwah jamaah itu, bukan saja pengajian. Namun juga gerakan ekonomi jamaah”, ungkap Marpuji Ali.

Marpuji menambahkan, walaupun SM Corner ini diinisasi dan dibuka di tingkat ranting, namun seluruh warga Muhammadiyah Cilacap harus kompak mendukung. Jadi tidak ada pengkotak-kotakan dalam dakwah jamaah ini. “Di Muhammadiyah  itu tidak boleh ada pengkotak-kotakan. Jadi jangan ada pikiran dan tindakan, urusan dakwah ranting, hanya urusan ranting, dan cabang urusan cabang, ini kurang tepat. Di Muhammadiyah untuk urusan dakwah jamaah, adalah urusan kita semua. Jadi saya meminta dan mengajak warga Muhammadiyah Cilacap mendukung keberadaan SM Corner ini. Mari berbelanja dan membesarkan yang sudah pasti kita punya,” ungkap Bendahara PP Muhammadiyah ini.

Marpuji pun, mengapresiasi atas usaha kreatif membuka SM Corner ini, menurutnya, SM Corner ini merupakan cara kreatif untuk membeli masa depan. Sehingga harus didukung dan digerakkan oleh warga Muhammadiyah di Tanah Air. “Kalau SM Corner ini sudah besar jaringannya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Saudara Deni. Maka kita akan memiliki posisi tawar yang besar dengan pihak lain,” tambahnya.

Rangkaian kegiatan peresmian SM Corner sendiri, diawali dengan tabligh akbar, penandatangan MoU, serta pengguntingan pita di lokasi outlet SM Corner.

Hadir dalam kesempatan tersebut, ketua PDM Cilacap Kusnan Hassan, para pimpinan PCM Cilacap Selatan, serta para warga Muhammadiyah dan Aisyiyah. (red)

Exit mobile version