Buka Tanwir Aisyiyah, JK: Kemajuan Pertama Umat Islam Didukung Peran Pengusaha Perempuan

Buka Tanwir Aisyiyah, JK: Kemajuan Pertama Umat Islam Didukung Peran Pengusaha Perempuan

SURABAYA, Suara Muhammadiyah- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) membuka Sidang Tanwir I Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya). Dalam Tanwr Aisyiyah yang mengangkat isu pemberdayaan ekonomi perempuan tersebut JK mengakui bahwa potensi perempuan dalam memajukan ekonomi sangat besar. Kemajuan Islam sendiri, untuk pertama kami tidak jauh-jauh juga didukung oleh peran perempuan yang berprofesi sebagai pengusaha.

“Kemajuan Islam pertama kali didukung oleh pengusaha perempuan. Ada Siti Khadijah yang telah mendukung dakwah Rasululah dan kemajuan umat. Tanpanya kita tidak akan maju,” tegas JK saat membuka Tanwir Aisyiyah I, Jum’at (19/1).

Oleh karena itu, JK sendiri memberikan penghargaan yang tinggi terhadap upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Aisyiyah dalam memberdayakan dan memajukan ekonomi perempuan di berbagai daerah di Indonesia. Tanwir sendiri bagi JK merupakan wadah untuk menyalurkan kedalaman berpikir Aisyiyah dalam menaggapi permasalahan yang dihadapi oleh bangsa.

“Bangsa tidak akan maju jika tidak didahului oleh kemajuan sumberdaya manusianya. Ini adalah modal kemajuan. Tanpa ini, maka Aisyiyah tidak akan memiliki dampak yang lebih luas,” kata JK.

Apalagi, sosok ibu juga istrinya, yang juga merupakan bagian dari Aisyiyah, turut memperkuat anggapannya bahwa kemajuan ekonomi perempuan sangat besar dampaknya terhadap kemajuan keluarga dan bangsa.

“Dapat dibuktikan dalam banyak kasus bahwa di bawah tekanan ekonomi, perempuan yang mengisi dan melakukan recovery. Saya ingat ibu yang mendorong dan menopang ekonomi di masa-masa sulit termasuk istri saya di masa awal. Ekonomi perempuan sangat penting untuk kemajuan kita semua.”

JK pun menyoroti bahwa teknologi juga membawa perubahan akan peran perempuan di dalam keluarga. Maka demikian memungkinkannya untuk mengisi kehidupan dengan produktivitas ekonomi.  “Situasi keluarga sekarang sangat berubah. Dengan teknologi perempuan bisa lebih leluasa untuk mengurus keluarga dan juga memajukan ekonomi keluarga. Profesionalitas perempuan bertambah dan mampu mengimbangi laki-laki,” katanya.

“Apabila tidak menggerakkan ekonomi perempuan kita akan termakan oleh industri raksasa. Kita harus memberikan kesempatan kepada perempuan agar mampu bisa bersaing dengan industri raksasa. Jika tidak memberikan kesempatan maka potensi itu akan sia-sia,” imbuh JK.

JK mengharapkan dengan Tanwir tersebut, Aisyiyah mampu mengkonsolidasikan pikiran dan perannya ke depan. “Usaha-usaha yang dilakukan oleh Aisyiyah diharapkan bisa lebih besar di masa depan, sehingga peran-peran perempuan mampu mengisi kehidupan umat dan bangsa,” tandas JK. Selain membuka Tanwir I Aisyiyah JK juga turut meresmikan gedung At-Tauhid Tower 13 lantai milik UM Surabaya. (Th)

 

 

Exit mobile version