SURABAYA, Suara Muhammadiyah– Tanwir I Aisyiyah yang digelar di Surabaya dari 19 hingga 21 Januari 2018 menyoroti upaya penguatan ekonomi dan kepemimpinan oleh Aisyiyah di berbagai level. Dibuka oleh Wapres Jusuf Kalla, dalam pidato pembukaan Tanwir I Aisyiyah, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini mengatakan bahwa dengan potensi perempuan sebagai pelaku dan penggerak ekonomi Aisyiyah ingin menjadikan jihad ekonomi sebagai agenda strategis dan praksis yang memberdayakan menuju capaian kemakmuran bangsa.
“Usaha tersebut merupakan wujud keterpanggilan agama dengan pandangan Islam berkemajuan, yang menyuruh umat muslim untuk ishlah fil-ardli dan menjauhi “fasad fil-ardl” menuju kehidupan yang baik di dunia dan akhirat,” tegas Noordjannah.
Noordjannah mengakui bahwa membangun gerakan ekonomi bukanlah perkara mudah. Namun dengan upaya sungguh-sungguh dan berkesinambungan, cita-cita tersebut akan mampu diwujudkan. Di samping, dukungan pemerintah terkadap kebijakan ekonomi yang berpihak sangat menentukan dalam menyukseskan agenda tersebut. Problem kemiskinan, kesenjangan sosial, dan penguasaan sumberdaya alam oleh segelintir kelompok, masih menjadi hambatan bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang makmur dan berdaulat.
“Gerakan ekonomi ini tidak akan membuahkan hasil yang masif jika pemerintah belum sepenuhnya dan sungguh-sungguh mengambil langkah terkait sistem dan kebijakan ekonomi yang berpihak kepada mayoritas rakyat yang membutuhkan sesuai mandat konstitusi,” imbuhnya.
Oleh karenanya, melalui momentum Tanwir I Aisyiyah ini, Aisyiyah juga memanfaatkannya untuk menjalin kemitraan dengan jajaran kementerian dan lembaga negara juga swasta. Di antaranya Kementerian Koperasi dan UKM, OJK RI, dan Kementerian Agama. “Semuanya memerlukan kebersamaam dan jaringan yang kuat demi kemakmuran rakyat. Gerakan jihad ekonomi ini, secara khusus sering didorong dan disemangati oleh Bapak Wakil Presiden di berbagai kesempatan, sebagai bentuk perhatian dan komitmen khusus agar rakyat Indonesia termasuk umat Islam di dalamnya menjadi tuan di negerinya,” tandas Noordjannah.
Sejumlah pembicara yang mengisi agenda Tanwir I Aisyiyah ini di antaranya Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Chusnul Mar’iyah, Hendri Saparini, Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Nazaruddin Malik dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin. (Th)