• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Desember 18, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Haedar Nashir Buka Munas Tarjih XXX

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
24 Januari, 2018
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Haedar Nashir Buka Munas Tarjih XXX
Share

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir membuka secara resmi pelaksanaan Musyawarah Nasional Tarjih ke-30 di Balai Sidang Universitas Muhammadiyah Makassar, Rabu (24/01). Forum tertinggi Muhammadiyah dalam bidang keagamaan ini diikuti 250 peserta dan para tamu undangan.

Dalam pidato iftitah, Haedar menaruh harapan besar pada Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah guna menghasilkan panduan-panduan epistemologi dan praksis. Hal itu dianggap penting di tengah arus polarisasi pemikiran di masyarakat. Haedar menegaskan posisi Muhammadiyah sebagai ummatan wasatan di tengah ragam pemikiran yang berkembang dewasa ini.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Menurutnya, arus besar itu secara garis besar bermuara pada paham humanisme-sekularisme (insaniyah) dan aliran theosentrisme (rabbaniyah). “Serba rabbaniyah, gusar dengan yang kontemporer. Lari ke masa lampau. Serba religi, syariah. Atribut diri direproduksi seolah islam cirinya hanya itu,” urainya.

Kelompok kedua ini seolah menyempitkan universalitas Islam. Sibuk dengan sunnah-sunnah yang bersifat simbolik. Di saat bersamaan melupakan sunnah yang lebih penting. “Sunnah dan agenda yang lebih besar tidak bisa direproduksi. Mencontoh nabi dalam makan minum itu mudah. Tapi bagaimana mencontoh sunnah nabi dalam membangun peradaban itu tidak mudah,” katanya.

Haedar mengajak Majelis Tarjih dan Tajdid, selain terus memproduksi produk-produk keagamaan dan praksis keseharian serta fikih-fikih baru, pada saat yang sama juga merumuskan konsepsi ushul fikih sebagai paradigma keagamaan Muhammadiyah yang lebih responsif dan menjadi alternatif. Hal itu sekaligus melanjutkan beberapa gagasan sebelumnya dalam spirit Islam Berkemajuan. Produk sebelumnya yang dimaksud Haedar, semisal MKCH, PHIWM, Risalah Islamiyah, dan al-Masail al-Khamsah (agama, dunia, ibadah, qiyas atau ijtihad, dan sabilillah).

Paradigma Tarjih Muhammadiyah yang terbuka, kata Haedar, perlu merekonstruksi manhaj dengan mempertimbangkan situasi dan perkembangan terbaru. Haedar merekomendasikan untuk merujuk pemikiran tokoh pembaharu seperti Jamal Al-Banna dalam Fiqh al-Jadid yang mengkritik kaidah fiqhiyah klasik dalam hal konsep ibahah (kebolehan) dan muamalah (selain ibdahah dan akidah). “Dalam praktek, konsep ibahah menyempit dan halal-haram justru lebih meluas. Ini satu pemikiran yang kita jangan reaksioner dalam menyikapinya,” katanya.

Sementara itu, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar menyatakan bahwa munas ini akan memiliki tiga agenda pokok. Yaitu membahas fikih perlindungan anak, fikih informasi, dan ibadah shalat jamak dan qashar.

Syamsul menegaskan bahwa munas merupakan sebuah forum untuk menghasilkan sebuah keputusan tertinggi di lingkungan Muhammadiyah dalam bidang keagamaan dan sifatnya mengikat secara organisatoris.

“Di antara tugas pokok Majelis Tarjih adalah melakukan penelitian dan pengembangan bidang tarjih dan tajdid. Artinya melakukan pengajian agama islam untuk merespon berbagai masalah yang timbul dari sudut pandang agama islam sebagaimana dipahami Muhammadiyah,” ujarnya. (Ribas)

Tags: Haedar Nashirmuhammadiyahmunas tarjih
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Fikih Perlindungan Anak dan Fikih Informasi Jadi Agenda Utama Munas Tarjih

Fikih Perlindungan Anak dan Fikih Informasi Jadi Agenda Utama Munas Tarjih

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In