YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Majalah Suara Muhammadiyah kembali meraih penghargaan, yang akan diserahkan pada Acara Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2018. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyebut, penghargaan ini sebagai bukti dari pengakuan keberadaan dan peran kesejarahaan Suara Muhammadiyah sejak seabad yang lalu.
Majalah Suara Muhammadiyah memperoleh Penghargaan Kategori Kepeloporan sebagai Media Dakwah Perjuangan Kemerdekaan RI dalam Bahasa Indonesia dari Panitia Peringatan Hari Pers Nasional tahun 2018. Melalui surat bernomor 108/PWI-P/HPN 2018/1/2018, perusahaan media ini menerima Penghargaan Kategori Kepeloporan sebagai Media Dakwah Perjuangan Kemerdekaan RI dalam Bahasa Indonesia.
“Penghargaan tersebut bukti dari pengakuan atas keberadaan dan peran kesejarahan SM yang berdiri tahun 1915 dalam perjuangan kemerdekaan dan pencerdasan bangsa Indonesia yang tidak dimilki pergerakan kemasyatakatan lainnya,” tutur Haedar Nashir.
Pernyataan Haedar tentu tidak berlebihan, Majalah SM telah menjadi tertua yang masih eksis sampai hari ini. SM telah melakukan agenda pencerahan dan pencerdasan bangsa, di saat banyak negara belum hadir. Atas kiprah kesejarahannya, SM pada tahun 2017 dianugerahi penghargaan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat sebagai Salah Satu Media Tertua di Indonesia. Sebelumnya, pada 2016, MURI memberikan penghargaan sebagai Media Yang Terbit Berkesinambungan Terlama.
Haedar yang juga menjabat sebagai Pimpinan Redaksi Suara Muhammadiyah berharap penghargaan ini menjadi bekal dan pemicu SM untuk lebih maju di masa depan. “Jadikan penghargaan tersebut sebagai inspirasi untuk menjadikan SM ke depan sebagai media modern yang membawa visi Syiar Islam Berkemajuan,” harapnya.
Anugerah kepeloporan media tersebut merupakan hasil seleksi akhir dari Tim Penghargaan Bidang Media HPN 2018 yang diketuai Marah Sakti Siregar, dan beranggotakan R Widodo, Agus Sudibyo, Artini Suparmo dan Ahmed Kumia Soeriawidjaja. “Tim Kecil Kepeloporan Media sebelumnya telah menyeleksi, menilai dan kemudian memilih para pemenang dari sejumlah usulan. Para penerima penghargaan dinilai dari sisi kepeloporan, gagasan, konsistensidan eksistensi media dan tokoh-tokoh di belakangnya,” ujar Marah Sakti Siregar. (Ribas)
Baca Juga :
SM Raih Penghargaan Prestisius di Hari Pers Nasional 2018
Sukses Lintasi Usia Seabad, SM Raih Dua Penghargaan Prestisius