JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Curah hujan yang tinggi mengakibatkan debit air yang terus meningkat di sekitaran Sungai Ciliwung hingga beberapa daerah di Jakarta terendam banjir pada Senin (05/02/2018) malam. Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) DKI Jakarta membuka pos koordinasi untuk menyalurkan bantuan penyintas bencana banjir di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Matraman, Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Matraman, Jakarta Timur.
Sejumlah daerah yang mendapat perhatian karena terdampak banjir yaitu Jakarta Selatan (Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pangadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, dan Bukit Duri) serta Jakarta Timur (Balekambang, Cililitan, Cawang, Bidara Cina dan Kampung Melayu). Berdasarkan data awal MDMC DKI, warga terdampak di sekitar Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kampung Melayu, Jakarta Timur yang terdampak banjir berjumlah 763 jiwa.
Menurut Koordinator Posko Husain Effendi warga yang terdampak banjir memerlukan berbagai bantuan segera dari masyarakat termasuk warga Muhammadiyah. “Adapun keperluan yang mendesak saat ini adalah makanan siap saji, matras, alat, dan sabun pembersih rumah” jelas Husain.
Melihat hal tersebut Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PCM Matraman dan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Matraman memberikan bantuan 140 nasi bungkus untuk pengungsi. Dani Resmana, relawan MPS PCM Matraman yang turun ke lapangan mengungkapkan bahwa banjir di sekitar PRM Kampung Melayu sudah sampai 1 meter serta warga mengungsi di PRM Muhammadiyah Kampung Melayu. “Warga mengungsi di Masjid Ruhul Islam lantai 2 dan mushola” tandas Dani.
Sementara itu Tim Respon Bencana MDMC Pusat sudah melakukan koordinasi bersama MDMC Jakarta bersama Lazis Muhammadiyah serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane dan telah menurunkan Tim Assesment Bencana untuk memantau wilayah sekitaran sungai. “Saat ini kami telah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk melakukan respon bencana seperti membentuk Pos Koordinasi, Pos Pelayanan Bencana, mobilisasi SDM dan pembagian peran untuk kondisi siaga darurat maupun tanggap darurat melibatkan seluruh elemen Muhammadiyah, menyusun Rencana Operasi serta kebutuhan operasional di tiap Poskor dan Posyan, dan menjalankan rencana operasi serta membuat rekomendasi dukungan berdasarkan hasil kaji kebutuhan di tiap sektor pengangan,” ungkap narahubung Poskor MDMC Saiful Malik.
Malik melanjutkan bahwasanya beberapa kegiatan respon dilakukan dengan mendistribusikan 400 nasi bungkus di dua wilayah terdampak bencana diantaranya Rawajati dan Kebon baru, terus melakukan pemantauan sampai hari ini di daerah rawan banjir di seputaran Jakarta Selatan oleh Tim Relawan Ahmad Dahlan, Korps Relawan Muhammadiyah bersama Lazis Muhammadiyah, anggota pramuka di seputaran wilayah Jakarta, serta mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
“Beberapa kegiatan respon malam tadi kami telah lakukan. Saat ini kami sedang melakukan pendataan warga terdampak bencana di beberapa titik pengungsian untuk nantinya lebih mudah bagi kami mendistribusikan keperluan logistik maupun bantuan yang lainnya,” tambah Malik.
Lebih lanjut lagi Malik menyebutkan bahwa saat ini Bendungan Ciliwung Katulampa telah berada di status siaga 4 dengan Tinggi Muka Air (TMA) tercatat sampai pukul 08.00 wib setinggi 50 cm, debit air 4.836 L/dt. “Meningkatnya status siaga di Bendungan Ciliwung Katulampa ini mengakibatkan terjadinya kejadian bencana seperti banjir dan longsor di beberapa wilayah seputaran Bogor dan Jakarta,” ujar Malik.
Sementara itu Malik menghimbau kepada warga Jakarta dan sekitarnya untuk terus selalu waspada karena potensi kejadian bencana alam akibat hujan ini masih akan terus berlangsung selama beberapa hari kedepan ini. “Kami menghimbau untuk warga Jakarta dan sekitarnya untuk selalu waspada akan potensi bencana yang diakibatkan oleh derasnya hujan yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya, saat ini kami bersama Tim Respon Bencana Relawan Muhammadiyah dan Lazis Muhammadiyah telah membentuk satuan unit respon untuk melakukan penanganan kebencanaan. Adapun list kebutuhan saat ini yang paling mendesak saat ini ialah alat evakuasi (mobil dan perahu), alat – alat kebersihan, serta logistik,” tutup Malik.(qq)