YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahmad Dofiri menerima kunjungan pimpinan Suara Muhammadiyah pada Selasa, 20 Februari 2018. Pertemuan itu membahas beragam persoalan sekaligus merupakan audiensi Suara Muhammadiyah jelang peresmian Grha Suara Muhammadiyah.
Dofiri mengapresiasi keberadaan Majalah Suara Muhammadiyah yang telah menoreh beragam prestasi. “Membaca SM baik. Sebab di dalamnya begitu seimbang. Hablu minallah ada hablu minannas,” tuturnya. Konten Suara Muhammadiyah yang beragam memang dimaksudkan untuk membina nilai-nilai keislaman, kemuhammadiyahan, keindonesiaan.
Di tahun politik, keberadaan media yang netral sangat dibutuhkan. Terlebih, keberadaan media sosial, menurutnya, telah membuat banyak polarisasi di masyarakat. Jika tidak ada literasi media, maka akan mudah terbawa arus pendek. Kelompok inilah yang perlu disikapi. “Mereka belajar agama dengan cari praktis di media sosial,” katanya.
“Muhammadiyah membangun Jogja membangun Indonesia,” ungkap Dofiri. Peran Muhammadiyah itu diminta terus dilakukan dan ditingkatkan dalam upaya memajukan bangsa, membantu pemerintah, mengayomi masyarakat.
Yogyakarta, baru-baru ini sempat menjadi sorotan karena adanya kasus penyerangan terhadap tokoh agama di sebuah gereja di Sleman. Dalam kasus itu, Pemimpin Umum Suara Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif dan ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dianggap mampu berperan sebagai tokoh penenang situasi. “Buya panutan, perlu dicontoh atas kasus kemarin,” ujarnya. (ribas/gsh)