Muhammadiyah dan Al-Wasliyah Observasi Bersama Pengamatan Hilal

Muhammadiyah dan Al-Wasliyah Observasi Bersama Pengamatan Hilal

MEDAN, Suara Muhammadiyah – Pengurus Jamiatul Al-Wasliyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara  dan Observatorium Ilmu Falak (OIF) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) melakukan observasi bersama pengamatan hilal (bulan baru) menentukan 1 Djumadil Akhir 1439 H. Kegiatan silaturahmi antar ormas Islam tersebut berlangsung pada Jumat sore (16/2/2018) di OIF UMSU, Lantai 7 Gedung Pascasarjana UMSU.

Dari Tim Hilal Rukyat Al-Wasliyah hadir D. Asro M.Ag yang juga ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama (MUI) Sumut, Dr Sulidar MA, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Sumut, Dr Herlina Hasan, pakar astronomi dan tim Hilal dan Rukyat Provinsi Sumatera Utara dan Kepala OIF UMSU Dr Arwin Juli Rahmadi Butar-Butar MA serta mahasiswa dari Pendidikan Tinggi Kader Ulama Sumatra Utara.

Observasi bersama dalam pengamatan hilal menjadi upaya yang sangat baik dari dua organsiasi Islam terbesar di Sumatra Utara yang difasilitasi oleh OIF UMSU. Diharapkan dengan observasi bersama dan diskusi ilmiah secara terbuka selain dapat mendekatkan sesama organisasi Islam juga dapat memperkecil perbedaan yang terjadi dalam hal penetapan awal bulan khususnya Ramadan dan Syawal.

Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Sumut Dr Sulidar menyebut observasi berama yang difasilitasi oleh OIF UMSU adalah sebuah langkah bagus untuk mendekatkan organisasi Islam dalam sebuah konsep kajian ilmiah bersama.

Hal yang sama diakui Dr Asro Mag yang menyeutkan kegiatan ini memberi pengaruh yang besar bagi Muhammadiyah dan Al-Wasliyah. “Kami menyambut gembira dilakukannya observasi berama ini. Saya sangat gembira. Akan kita teruskan dan kembangkan menjadi observasi bersama degan ormas lainnya. Terimakasih untuk UMSU, ” jelas Asro.

Pengamatan hilal atau bulan baru yang dilakukan secara bersama menggunakan semua fasilitas yang ada OIF UMSU. Sebelumnya OIF UMSU telah melakukan pendaatan dan pengamatan bulan baru setiap bulannya. Sayangnya, cuaca di Kota Medan yang tidak jernih dan tebalnya awan tidak menghasilkan pengamatan bulan baru.

Dari hasil hisab yang dilakukan awal bulan Djumadil Akhir akan terjadi pada pukul 18.40 WiB dengan ketinggian hilal berada di atas ufuk pada ketinggian antara 3 derajat 58’ 15.00” s.d. 5 derajat 19’ 58.32”. Sehingga berdasarkan hisab dan kriteria imkan rukyat tanggal 1 Djumadil Akhir  1439 H jatuh pada hari Sabtu 17 Februari 2018.

Untuk meningkatkan akurasi pengamatan OIF UMSU merencanakan membangun fasilitas pengamatan di kawasan Pulo Pane, Kawasan Barus Tapanuli Tengah. Untuk pembangunan fasiitas OIF UMSU di Pulau Pane, Baru itu Rektor UMSU Agussani sudah melakukan pejajakan dengan Bupati Tapanuli Tengah  Bahtiar Ahmad Sibarani.

Pengembangan fasilitas OIF UMSU mendapatkan pujian dari banyak pihak khususnya para pakar astronomi karena OIF UMSU menjadi satu-satunya observatorium terlengkap yang dimiliki sebuah perguruan tinggi di Pulau Sumatra.

Kampus Pascasarjana UMSU dan OIF sudah menjadi tuah rumah pengamatan gerhana matahari dan gerhana bulan total yang dilanjutkan dengan pelaksanaan shalat khusuf yang diikuti sekitar 5000 jamaah. (syaifulh/qq)

Exit mobile version