• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Meluruskan Bias Gender

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
2 Maret, 2018
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Meluruskan Bias Gender
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Sampai saat ini, persoalan ketidakadilan gender masih menyelimuti masyarakat Indonesia. Budaya partriarki seakan menjadi legitimasi akan menomorduakan peran kaum perempuan. Jika kita cermati,  Islam sebagai ajaran agama memandang bahwa posisi laki-laki dan perempuan itu setara.

Masyarakat masih banyak yang berpandangan bias tentang gender. Dalam pandangan masyarakat umum, perempuan itu hanya bertugas mengurus rumah.  “Ada pemahaman soal peran suami istri yaitu domestik dan publik. Perempuan sering ditafsirkan wilayah domestik,  hanya mengurus rumah tangga.  Tafsiran domestik itu sering bias, ini harus diluruskan. Peran domestik bukan hanya dimaknai di rumah, domestik itu dalam arti hamil, haid, melahirkan, menyusui. Pengatur rumah tangga itu tugas bersama suami dan istri dengan cara musyawarah, ini termasuk ranah publik. Siapa yang mau mencuci, memasak, menerima tamu, pendidikan, bekerja,  semua harus dimusyawarahkan,” tegas Prof Yunahar Ilyas, Ketua PP Muhammadiyah bidang Tarjih, Tajdid, dan Tabligh ditengah Talk Show gender di Islamic Center UAD (01/03).WhatsApp Image 2018-03-02 at 13.38.19

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Untuk menghindari konsep bias, ketua LPPA Aisyiyah Alimatul Qibtiyah mempertegas konsep dasar yang harus dipahami masyarakat soal perbedaan antara sex dan gender.  Sex adalah soal ‘gowoan’ dan gender soal ‘gawean’.

“Yang perlu dipahami adalah sex itu soal ‘gowoan’, yaitu bawaan lahir gak bisa dirubah, sedangkan gender soal ‘gawean’, maka laki-laki dan perempuan bisa sama melakukan  kegiatan” tandas Alimatul Qibtiyah

Di Muhammadiyah, soal gender sesungguhnya sudah dicontohkan oleh para pendirinya, ini merupakan pemikiran berkemajuan pada tempo dulu.  Yaitu bagaimana awalnya KHA. Dahlan membuat pendidikan melalui kajian keputusan yang diberi nama Sopo Tresno.

“Berbicara gender, sesungguhnya KH Ahmad Dahlan sudah sangat berfikir maju dengan memberikan ruang belajar untuk kaum perempuan dibawah nama Sopo Tresno. Berbicara gender, Muhammadiyah sejak KH Ahmad Dahlan telah final bahwa laki-laki dan perempuan memiliki tugas yang setara dapat berperan di ruang publik sebagai khalifah di bumi. Dengan demikian kehidupan akan seimbang,” ungkap Ari Susanto, Ketua DPD DIY saat membuka acara Milad IMM ke 54 di Islamic Center UAD. (humas)

Tags: genderIMMMiladmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
‘Aisyiyah Bantul Meriahkan Milad ke-107 dengan Senam dan Bersih-Bersih Pantai
Berita

‘Aisyiyah Bantul Meriahkan Milad ke-107 dengan Senam dan Bersih-Bersih Pantai

3 Juli, 2024
Next Post
HIMAPFIS UMP 2018 Gali Potensi Siswa

HIMAPFIS UMP 2018 Gali Potensi Siswa

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In