Talkshow Gender Buka Rangkaian Milad IMM ke-54 di Yogyakarta

Talkshow Gender Buka Rangkaian Milad IMM ke-54 di Yogyakarta

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Serangkaian Milad IMM Ke-54 oleh DPD IMM DIY resmi dibuka pada tanggal 1 Maret 2018. Dalam menyambut Milad yang bertepatan pada tanggal 14 Maret 2018 DPD IMM DIY memulai dengan Talkshow Gender yang merupakan salah satu konsentrasi isu gerakan DPD IMM DIY periode  ini. Agenda ini diinisiasi oleh Bidang IMMawati DPD IMM DIY sebagai upaya syiar  pemahaman Gender pada generasi muda.

Agenda yang diadakan di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan. Acara ini dhadiri oleh mayoritas Generasi Muda. Antusiasme generasi muda dalam mengkaji gender ini menunjukkan bahwa persoalan gender memanglah menjadi perhatian generasi muda dalam bergerak. Di sisi lain, Talkshow ini tidak hanya dihadiri oleh perempuan saja, namun laki-laki pun juga hadir bergabung dalam Talkshow ini dan tak kalah banyaknya.

Dibukanya Serangkaian Milad IMM ke-54 ini menandakan bahwa DPD IMM DIY akan segera melaksanakan beberapa agenda dalam menyongsong Milad IMM ke-54. Acara yang juga dihadiri oleh ortom-ortom se DIY ini mengangkat tema Aktualusasi Pemahaman Gender dalam Mewujudkan Keseimbanga Peran. Bidang IMMaati ingin mengajak ortom-ortom dan generasi muda untuk memahami gender sesuai dengan tempatnya. Prof Dr Yunahar lyas, Lc, MAg hadir sebagai sosok yang memberikan pandangan gender sesuai dengan tafsir al Qur’an. Kemudian Alimatul Qibtiyah PhD  mengupas tuntas mengenai konsep gender progresif. Selanjutnya hadir juga Diyah Puspitarini MPd sebagai praktisi gender yang dalam prakteknya memimpin organisasi wanita muda yang jelas sudah sangat terlihat kemerdekaan gendernya.

Agenda ini tak hanya selesai di  sini saja, justru Talkshow ini menjadi pijakan awal bidang IMMawati untuk menerbitkan buku bertemakan gender. Dinamika forumlah yang coba dihimpun untuk dapat dituliskan menjadi sebuah pemikiran dan akan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Tak jarang generasi muda masih bias memahami gender sebagai bentuk kesetaraan bukan kesamaan. Bagaimana memahami konsep tugas yang dapat ditukarkan dan tidak dapat ditukarkan antara laki-laki dan perempuan haruslah selesai bagi generasi muda. Realitasnya jika hal itu belum selesai generasi muda akan mandek mengupayakan perubahan dan gerakan nyata. Maka, hal ini dianggap menjadi salah satu isu sentral yang harus terus disosialisasikan. (humas)

Exit mobile version