YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Gubernur Jawa Tengah non-aktif sekaligus Calon Gubernur Jawa Tengah di Pilkada 2018, Ganjar Pranowo mengunjungi Pimpinan Umum Suara Muhammadiyah Buya Ahmad Syafii Maarif di Grha Suara Muhammadiyah, Rabu (13/2).
Seusai pertemuan, Ganjar Pranowo, ditemani Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno dan Direktur Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari berkeliling melihat seisi gedung Ghra Suara Muhammadiyah. Diakhiri dengan kunjungan untuk berbelanja buku-buku dan kaos serta perlengkapan lainnya di Toko Suara Muhammadiyah.
Beberapa buku yang diborong di antaranya buku Tanya Jawab Agama Jilid 1-8 terbitan Suara Muhammadiyah. Buku yang merupakan hasil karya Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah itu merupakan buku penting untuk mendalami paham keagamaan menurut Muhammadiyah.
Ganjar juga membeli beberapa buku lainnya, semisal karya Mitsuo Nakamura Bulan Sabit Terbit dari Balik Pohon Beringin, buku Modernisasi Pendidikan Berkemajuan, buku Potret yang Berubah karya MT Arifin, buku Revolusi Keagamaan, buku Islam dan Kolonialisme, buku Melayani Umat karya Hilman Latief, novel biografi Dahlan, novel biografi Hamka, novel biografi Jalan Cinta Buya karya Haidar Musyafa. Juga buku Fikih Kebhinnekaan, buku Membendung Arus karya Alwi Shihab, Islam yang Menggembirakan, Pendidikan Budi, buku tentang Pak AR serta beberapa judul lain.
Pertemuan dan silaturahim Ganjar dengan Buya Syafii Maarif itu membicarakan beberapa persoalan kerakyatan dan kebangsaan. Di antara poin penting adalah terkait dengan program unggulan yang lebih realistis guna memberikan kemakmuran yang lebih luas kepada masyarakat. ”Tentang akses modal yang murah untuk memperbaiki nasib rakyat kita,” kata Ganjar. Kredit modal mikro diharapkan mendorong ekonomi masyarakat dan individu menjadi lebih baik.
Sementara itu, Buya Ahmad Syafii Maarif menyebut bahwa pertemuan ini hanyalah pertemuan biasa. “Sesekali tokoh Jawa Tengah datanglah ke sini,” katanya. Buya Syafii tidak mendukung salah satu calon mana pun dan mempersilahkan masing-masing pasangan calon gubernur untuk bertarung secara fair di Pilkada Jawa Tengah Juni 2018. (Ribas)