Santunan dari Sedekah Sampah

Santunan dari Sedekah Sampah

BANTUL, Suara Muhammadiyah– Bertempat di mesjid Al-Muharram, Brajan, Kasihan, Bantul, sekretaris Majelis Lingkungan Hidup, Dr Gatot Supangkat, sampaikan ceramah dalam kegiatan Pengajian, Santunan Pendidikan, dan santunan TPA yang dananya berasal dari penjualan hasil sedekah sampah jemaah mesjid. Sedekah sampah sendiri merupakan salah satu program unggulan yang selalu didengung-dengungkan MLH PP Muhammadiyah.

Kegiatan penyerahakan santunan tersebut, bukan kali pertama, melainkan rutin dilakukan di dalam di 6 tahun terakhir di Brajan. “Ini patut dicontoh, bagaimana jemaah mesjid, warga Muhammadiyah berbondong-bondong bersedekah dengan sampah. Hasil penjualannya bisa menjadi santunan bagi anak-anak kurang mampu. Sampah menjadi bergunan bagi umat,” jelas Gatot.

Dalam tausiahnya, Gatot menyampaikan bahwa bersedekah tidak hanya bisa dilakukan oleh orang kaya, tidak juga harus menunggu kaya, tetapi bersedekah bisa dilakukan oleh siapapun, melalui sampah-sampah rumah tangga yang ddihasilkannya “Sedekah itu meluaskan rezeki, dapat pahala, tidak harus dengan uang, bisa dengan sampah rumah, nanti diolah dan dipisah untuk menjadi berharga,” kata Gatot di hadapan lebih dari 40 jemaah mesjid.

Selain itu, Gatot menegaskan, MLH PP. Muhammadiyah konsen dengan istilah sedekah sampah sebagai ciri khas dari gerakan Islam yang peduli terhadap lingkungan. “Bank sampah sudah dipakai yang lain, kita pakai istilah sedekah sampah sebagai pembeda, dan juga bermuatan illahiyyah, mengelola sampah tidak hanya alasan lingkungan, tapi juga mencari ridho Allah,” tandasnya.

Mewakili MLH, Gatot berharap gerakan sedekah sampah bisa menjadi gerakan massive yang dilakukan oleh ranting-ranting Muhammadiyah di akar rumput. “Masalah sampah harus selesai di rumah masing-masing, difasilitasi ranting tentunya,” tutup Gatot. (Rijal Ramdani)

Exit mobile version