YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Sejak awal, Grha Suara Muhammadiyah dirancang untuk menjadi tonggak peradaban. Sebagaimana disebut ketua umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, Grha SM menjadi simbol gerakan iqra yang dicanangkan sejak awal mula Muhammadiyah oleh Kiai Ahmad Dahlan. Media dakwah berkemajuan ini membawa misi peneguhan dan pencerahan dengan tagline Pusat Syiar Islam Berkemajuan.
Dengan misi tersebut, Suara Muhammadiyah juga membuka diri sebagai wahana pembelajaran tentang kemuhammadiyahan. Terutama tentang sejarah dan gerak dakwah Muhammadiyah. Arsip dan dokumen-dokumen penting yang dimiliki Pusat Data-Penelitian dan Pengembangan (Pusdalitbang SM) merupakan wujud kepedulian merawat sejarah persyarikatan dan khazanah bangsa.
Pada Kamis, 22 Maret 2018, sekitar 140 siswi kelas IV (kelas 3 Aliyah) Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta, mengikuti mata pelajaran Manajemen Dakwah di aula Grha Suara Muhammadiyah. Sebelumnya, para siswi Madrasah Mu’allimat juga telah secara bergantian mengunjungi GSM.
Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media, Deni Asy’ari yang menjadi narasumber utama dalam acara ini, didampingi guru pendamping, Ustazah Unik Rosyidah. Deni membawakan materi tentang aktivitas dakwah kekinian dan peran kader muda Muhammadiyah. Salah satu bentuk dakwah yang perlu ditekuni adalah dakwah bil qalam atau dakwah dengan media tulisan.
Lahirnya Suara Muhammadiyah merupakan buah pikiran maju para generasi awal Muhammadiyah untuk mengembangkan sayap dakwah yang modern dan berkemajuan. Yaitu dengan media majalah. Dalam konteks zaman itu, kehadiran sebuah majalah merupakan sebuah inovasi yang tidak biasa. (ribas)