YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah siap menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2018. Rangkaian HKB 2018 akan diselenggarakan mulai dari 1-26 April 2018 di seluruh Indonesia dengan mengusung tema Ketangguhan Keluarga sebagai bagian dari Kesiapsiagaan Nasional.
Hal tersebut disampaikan Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan dalam Temu Jurnalis Media Muhammadiyah untuk Sukses HKB MDMC 2018, Jum’at (23/03). Ia mengatakan melalui HKB, MDMC menyosialisasikan di kalangan warga Muhammadiyah, pelajar, dan masyarakat untuk terlibat bahwa kesiapan dalam bencana akan membuat bencana itu tidak terjadi.
“Jadi bencana itu bukan sekedar gunung meletus atau yang lain tetapi bencana itu ketika terjadi dampak kepada manusia, apakah itu jiwa, harta benda atau korban psikologi sehingga kalau manusianya itu siap maka bencana tidak akan terjadi meskipun gunung meletus, karena kemudian kita sudah mengerti apa yang harus kita lakukan” terang Budi.
Ia melanjutkan kesiapan dalam bencana akan membuat bencana itu tidak terjadi, dengan memahami kejadian secara benar maka bencana bisa dihindari. “Dengan memahami terjadinya bencana maka korban akan dapat diminimalisir bahkan dihilangkan” imbuhnya.
Oleh karena itu, masih menurut Budi, masyarakat harus belajar untuk kemudian memahamkan, mensosialisasikan tentang kejadian alam sehingga tidak harus menjadi bencana dengan melatih semua warga masyarakat mulai dari anak-anak TK, SD sampai dewasa jika terjadi bencana apa yang harus dilakukan. “Kita ingin agar HKB menjadi bagian dari aktivitas masyarakat kemudian ini juga menjadi bagian dari peringatan kita” tandas Budi.
Selanjutnya ia mengatakan HKB kali ini sekaligus ancang-ancang kegiatan 100 tahun penanggulangan bencana oleh Muhammadiyah pada tahun 1919 yang lalu. “Ketika gunung Kelud meletus itulah laskar Kiyai Sudja, muridnya Kiyai Dahlan berangkat ke Jawa Timur membantu korban bencana, itu kita peringati sebagai bentuk partisipasi Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana” tuturnya.
Sementara itu Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah Arif Jamali Muis mengungkapkan saat ini paradigma penanggulangan bencana mulai bergeser dari hanya sekedar respon kepada kesiapsiagaan. Menurutnya Indonesia merupakan tempat yang penuh dengan potensi bencana, maka jika mengikuti ajaran agama adalah usaha-usaha preventif dan Muhammadiyah sadar betul misalnya ayat tentang mencegah dari kemungkaran merupakan perintah agama.
“Ini bagian dari PR (pekerjaan rumah-red) kita, mengantisipasi maka kami ingin menggalakkan warga persyarikatan dan masyarakat pada umumnya tentang bagaimana kesiapsiagaan untuk penanggulangan bencana, ketika bencana hadir itu kita menjadi siap” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Budi Santoso, Ketua Divisi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) sebanyak kurang lebih 65% atau 322 kabupaten/kota di Indonesia memiliki indeks resiko bencana tinggi, tidak ada kabupaten/kota yang memiliki kelas resiko rendah terhadap ancaman bencana. Oleh karena itu menurut Budi, tujuan HKB diharapkan memberikan andil untuk mengulangi nilai indeks resiko bencana yang ada di Indonesia tersebut.
MDMC PP Muhammadiyah menargetkan 5 juta warga persyarikatan terlibat HKB 2018 dengan bekerjasama dengan Majelis, Lembaga, Ortom, dan Amal Usaha Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Selain itu, menurut Budi, disosialisasikan juga melalui media sosial dengan tagar #SiapUntukSelamat #HKB2018 dan #MuhammadiyahTangguhBencana.
Berbagai kegiatan disiapkan MDMC PP Muhammadiyah diantaranya Talkshow Hari Kesiapsiagaan Bencana/PRB; Evakuasi mandiri, keluarga, masyarakat, sekolah, rumah sakit, PTMA, Panti Asuhan dll; Seminar Kesiapsiagaan Bencana/PRB; Apel Kesiapsiagaan Bencana Relawan Muhammadiyah; Lomba-loma (Cerdas Tanggap Bencana dll); Kultum atau Khutbah Jum’at dengan tema Pengurangan Resiko Bencana; Simulasi Penanggulangan Bencana; Sosialisasi Gerakan Penanggulangan Risiko Bencana; Pameran Hari Kesiapsiagaan Bencana.(rizq)