KAIRO, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, akan bertolak dini hari ini, Senin (02/04) ke Kairo, Mesir dan Sudan. Kunjungan Haedar ke Kairo dalam rangka undangan untuk peresmian Markaz Dakwah Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Istimewa (PCIM) Kairo, sekaligus pelantikan pengurus PCIM Mesir yang baru.
Selain melakukan dua agenda tersebut, Haedar juga dijadwalkan bertemu dengan kedutaan besar Indonesia di Kairo, sekaligus pertemuan dengan Rektor Univeritas AIN Syam University.
Sementara di Sudan, Haedar juga akan melakukan pelantikan pengurus PCI Muhammadiyah Sudan, dan silaturahmi dengan Warga Negara Indonesia (WNI) Sudan yang bertempat di KBRI di Sudan.
Dalam kesempatan tersebut, Haedar juga akan memenuhi undangan silaturahmi dengan Rektor Internasional University of Africa (IUA), yang bertempat di kampus setempat.
Selain pertemuan dengan rektor IUA, Haedar dijadwalkan juga bertemu dengan para cendekiawan Sudan dan Rektor Universitas UUA.
Dalam lawatan kerja tersebut, Haedar didampingi Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti dan Bendahara PP Muhammadiyah Marpuji Ali. Turut serta Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sofyan Anif, Wakil Rektor II UMS Sarjito, dan Direktur Suara Muhammadiyah Deni Asyari.
Sesuai jadwal yang diterima redaksi SM, lawatan Haedar dan rombongan ke dua negara tersebut akan berlangsung sekitar 8 hari. Rombongan direncakan akan tiba kembali di Indonesia pada tanggal 9 April 2018.
Bendahara PP Muhammadiyah, Marpuji Ali menyatakan bahwa Gedung Dakwah Muhammadiyah Mesir di Cairo itu sudah lama berdiri, dari periode ke periode menjadi keinginan dan dambaan PCIM Mesir. Maka tahun 2015 akhir Ketua Umum PP Muhammadiyah bersama rombongan PP Muhammadiyah dan para Rektor PTM ketika berkunjung ke Mesir, Turki dan Tunisia, memutuskan untuk membangun dan mendirikan pusat dakwah Muhammadiyah di kota Kairo.
Dengan gedung dakwah tersebut diharapkan selain menjadi tempat kegiatan PCIM Mesir, TK ABA Cairo yang sudah lama berkegiatan, juga menjadi pusat kegiatan keislaman di kawasan Timur Tengah.
Menurutnya, PP Muhammadiyah membangun pusat dakwah tersebut dalam satu mata rantai program internasionalisasi Muhammadiyah seperti membangun Sekolah di Melbourne Australia serta Konsorsium Universitas Muhammadiyah di Malaysia. (red)