ISLAMABAD, Suara Muhammadiyah-Dalam rangka melanjutkan estafet kepemimpinan, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Pakistan adakan Musyawarah Cabang Istimewa (Musycabis) pada hari Jum’at (30/3). Acara ini diadakan di Masjid Utsman bin Affan, kampus International Islamic University Islamabad, yang dihadiri oleh sebagian besar warga Muhammadiyah Pakistan. Proses musyawarahpun berlangsung khidmat, dibuka oleh ketua lama Ahmad Jalaluddin Rumi Durrachman sekaligus memimpin rapat musyawarah ini.
Teknis pemilihan ini, melibatkan seluruh warga Muhammadiyah yang hadir dengan menyebutkan dua calon ketua yang layak diajukan beserta kelebihan yang dimiiki. Setidaknya, ada empat nama yang diajukan oleh warga pada umumnya. Mereka adalah Hafidz El Hudazaifi, Farras Abyan Aziz, Firdaus Alfin Hudaya, Rifqy Amru dan Ziaul Haq. Namun setelah melalui musyawarah mufakat, yang secara aktif diikuti oleh setiap warga Muhammadiyah, mengerucut pada satu nama Hafidz ElHudzaifi. Akhirnya, seluruh warga sepakat bahwa ketua baru yang akan memimpin roda kegiatan PCIM Pakistan selama setahun kedepan adalah Hafidz ElHudzaifi. Hafidz dipilih karena memilki wawasan kemuhammadiyahan yang luas, dan telah lama aktif dalam kegiatan Muhammadiyah di Indonesia.
Ahmad Jalaluddin Rumi Durrachman, selaku ketua lama memberikan pesan dalam sambutannya, agar kegiatan muhammadiyah bukan hanya dilakukan oleh para pengurus, tetapi juga harus didukung dan dibantu oleh seluruh warga agar kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik
Dalam sambutan ketua baru, ada lima poin yang disampaikan oleh Hafidz “Yang pertama seperti kita ketahui, Muhammadiyah adalah organisasi besar yang sudah tidak diragukan lagi perannya bagi kemajuan bangsa Indonesia. Saya mengharapkan seluruh warga Muhammadiyah, khususnya yang di Pakistan, untuk memahami kembali bagaimana dan apa sebenarnya Muhammadiyah. Maka insya Alloh, yang menjadi program dalam periode kita ini, salah satu yang menjadi fokusnya adalah menguatkan kembali pemahaman para kader tentang kemuhammadiyahan. Yang kedua, kita jadikan momen pergantian ini, sebagai momen muhasabah dan evaluasi. Yang ketiga, saya mengajak seluruh kader, agar menguatkan kembali komitmennya untuk bermuhammadiyah. Niatnya bukan hanya untuk berdakwah, tapi juga untuk bertajdid, yaitu untuk berinovasi dan melakukan terobosan-terobosan terbaru sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing individu. Yang keempat, kita harus memiliki komitmen untuk menjalani ajaran keagamaan dan ideologi, sesuai dengan apa yang dipedomani oleh Muhammadiyah. Yang terakhir adalah berkompromi dengan perbedaan-perbedaan furu’iyah yang dianut oleh saudara-saudara kita, khususnya yang berada di Nahdhotul Ulama, agar menghargai dan tidak menjatuhkan saudara-saudara kita” Demikian paparnya.
Dewan Penasihat PCIM Pakitan, Ikhwan Mujahid, turut memberika sambutan. Beliau berpesan agar dalam kepengurusan selanjutnya, agar membuat acara yang semenarik mungkin, dan tetap menjaga konsistensi perkumpulan rutin yang selalu dilaksanakan seminggu sekali. “kaderisasi dalam PCIM ini harus menjadi planning dan poin besar. Dan cobalah untuk menghidupkan Aisyiah Pakistan agar dakwah Muhammadiyah lebih luas cakupannya” tambahnya.
Salah satu demisioner Sekretaris PCIM, Affan Kamal Mubarok, menaruh harapan kepada kepengurusan selanjutnya agar bisa mengenalkan nilai-nilai kemuhammadiyahan dan memperteguhnya dengan menjadi landasan dalam bersikap dan berbuat, tercermin dalam perilaku setiap anggota PCIM.
Acara pelantikannya sendiri, akan dilaksanakan pada Hari Sabtu (7/4) di Faisal Masjid, Islamabad, dan akan dihadiri oleh seluruh warga Muhammadiyah Pakistan. (humas)