“Ini luar biasa cepatnya. Kita tidak bisa menolak perkembangan itu. Apakah kita berfikir Go-Jek dan Uber itu menjadi besar seperti ini? Apakah kemarin kita berfikir belanja barang bisa dilakukan di rumah sendiri? . Kita juga tidak perlu memesan makanan di restoran, tahu-tahu sudah datang,” kata Dr. Bakrun saat berkunjung di SMK Muhammadiyah 1 Semarang, Sabtu (31/03/2018).
Sedangkan, lanjut dia, Amerika dan China membutuhan 20 tahun untuk bisa menerima dan berkembang. Sedangkan, Indonesia cuma 5 tahun omsetnya sudah bisa melebihi. Awalnya, orang Indonesia yang melakukan itu lewat Go-Jek.
“Kita sudah harus berubah, sekecil apapun yang bisa kita lakukan akan dapat bermanfaat,” ujarnya.
Kemudian, dalam mempersiapkan tantangan masa depan, sekolah kejuruan harus mempersiapkan generasi yang akan datang. Walaupun, banyak orang menilai sekolah kejuruan juga menjadi tempat peningkatan pengangguran paling banyak.
“Kalau itu tidak masalah, kita tidak perlu menjawab itu. Kita jawab saja apa iya anak-anak kita sudah baik bekerja sesuai dengan kompetensinya. Kita jawab dengan tindakan karena itu salah satu prinsip di Muhammadiyah. Dakwah bil hal lebih banyak dibandingkan dakwah bil lisan,” tambahnya.
Kepala SMK Muhammadiyah 1 Semarang, Nur Indah Yuniati mengatakan, selama diberikan amanah dua periode kepemimpinan sudah ada perkembangan yang bagus. Dahulu, hanya memiliki 160 siswa sekarang sudah menjadi 326 siswa.
“Alhamdulillah, selama dua periode ini sudah bagus. Dulu kami hanya memiliki 160 siswa, tahun ini 326 siswa. Mohon doa restunya semoga jumlah peserta didik yang diamahkan kepada kami bisa bertambah lagi dan mendapatkan kepercayaan sepenuhnya dari masyarakat,” kata Indah.