KAIRO, Suara Muhammadiyah–Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Mesir sukses melaksanakan pelantikan pengurus baru periode 2018/2020 yang diadakan bersamaan dengan peresmian Markaz Dakwah PCIM Mesir di Distrik 9, Nasr City, Kairo, Kamis (5/4).
Selain Dr Haedar Nashir beserta rombongan PP Muhammadiyah, hadir pula Helmy Fauzi selaku Duta Besar Luar Biasa, Dr Usman Syihab sebagai Atdik KBRI dan Dwi Ria Lathifah selaku ketua DWP bersama ibu-ibu Dharma Wanita Kairo.
Acara pelantikan dimulai pukul 15.00 CLT dengan diawali pembacaan Surat Keputusan PP Muhammadiyah. Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah dan pembacaan naskah pelantikan yang dibimbing langsung oleh ketua umum PP Muhammadiyah, Dr Haedar Nashir.
Pengurus baru PCIM/PCIA periode 2018/2020 total berjumlah 88 orang. Dengan rincian 58 pengurus PCIM dan 30 pengurus PCIA. Acara berjalan dengan khidmat.
Setelah resmi melepas jabatan, Muhammad Fardan Satrio Wibowo selaku ketua PCIM periode 2016/2018 menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada pihak kedutaan dan segenap pengurus demisioner. “Saya berharap PCIM terus menjadi lembaga berkemajuan seperti nafas yang selalu dihembuskan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” ujarnya.
Sementara Zaky al-Rasyid selaku ketua terpilih periode 2018-2020 menambahkan, “Saya berharap pengurus baru dapat memaksimalkan kemampuan masing-masing dalam berkarya dan berkhidmat.” Zaky juga menyampaikan harapannya agar ke depan PCIM bisa berkolaborasi dengan KBRI, utamanya dalam peningkatan kualitas akademik mahasiswa Indonesia di Mesir.
Menaggapi hal ini, Dwi Ria Lathifah sebagai ketua Dharma Wanita Kairo menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap PCIM/PCIA. “Silahkan berkoordinasi dengan Dharma Wanita jika memang ada yang dibutuhkan,” ucapnya. Dwi Ria juga memuji secara khusus TK ABA sebagai salah satu bentuk kerja nyata Muhammadiyah yang sangat dibutuhkan masyarakat Mesir.
Senada dengan pernyataan tersebut, Helmy Fauzi juga mengapresiasi program dan kegiatan PCIM, di antaranya tapak suci. Menurutnya, tapak suci merupakan karya Muhammadiyah yang sekaligus menjadi sarana diplomasi budaya Indonesia di kancah Internasional. Selain apresiasi, dirinya juga menyatakan dukungan penuh untuk PCIM, “Pintu KBRI terbuka 24 jam. Silahkan datang untuk berdialog, berdiskusi dan boleh juga sambil menyerahkan proposal,” ujar Helmi yang lalu disambut tawa hadirin.
Di ujung acara, Haedar Nashir mengingatkan bahwa pengurus baru merupakan perpanjangan tangan dari kepemimpinan lama. Haedar berharap, PCIM/PCIA tetap menjalin hubungan baik dengan seluruh komponen dan bersinergi dengan berbagai pihak, serta tetap memegang prinsip Islam berkemajuan.
“PCIM harus hadir sebagai duta Muhammadiyah di luar negeri, yang bisa berkomunikasi dengan semua pihak, dan mensosialisasikan pemikiran-pemikiran Muhammadiyah”, tutupnya. (AZ)