Masuki Abad Kedua, Diaspora Mu’allimin Harus Kembangkan Muhammadiyah di Berbagai Negara

Masuki Abad Kedua, Diaspora Mu’allimin Harus Kembangkan Muhammadiyah di Berbagai Negara

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun ini genap berusia satu abad yang dulu didirikan langsung oleh KH. Ahmad Dahlan. Sebagai sekolah kader, Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah harus melahirkan para penggerak, para pelangsung, para penyempurna amanah kemanusiaan, para penyempurna amanah ummat dan bangsa, para penyempurna amanah dan pelangsung persyarikatan.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Aly Aulia Lc Mhum dalam pelepasan (wisuda) siswa kelas VI – Keluarga 92, di Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Selasa (1/5/2018). Sebanyak 168 lulusan tahun pelajaran 2017/2018 yang diwisuda berasal dari 22 propinsi di Indonesia mulai dari Sumatera, Kalimantan, hingga Maluku dan Papua.

Aly mengatakan para lulusan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah hadir sebagai orang yang terpilih, sebagai kader untuk dibina dan ditempa, sebagai anak panah Muhammadiyah di masa yang akan datang dengan semangat kekaderan dan kepeloporan. “InsyaAllah karena dengan semangat dan kepeloporan itulah, insyaAllah kemanusiaan, umat, dan bangsa, serta persyarikatan bisa senantiasa teguh pendiriannya, bisa senantiasa menempatkan posisinya pada yang sebenar-benarnya di era yang kita menyebutnya era zaman now,” tutur Aly.

Baca juga: Kader dan Pimpinan Muhammadiyah Mesti Seksama

Oleh karena itu Ia berharap kepada para lulusan Madrasah Mu’allimien Muhammadiyah untuk senantiasa benar-benar memantapkan niat sebagai kader persyarikatan, kader umat dan bangsa, bahkan kader kemanusiaan. “Karena peneguhan kami sebagai Madrasah Mu’allimien Muhammadiyah sebagai kader itu senantiasa terus kita gelorakkan,” imbuhnya.

Pelepasan lulusan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah secara resmi dilakukan oleh Dr Agung Danarto, MAg, Sekretaris PP Muhammadiyah. Ia menyampaikan anak-anak Muhammadiyah harus didorong untuk berdiaspora ke seluruh pelosok dunia, termasuk saat ini Muhammadiyah sudah memiliki Cabang Istimewa di 22 negara.

Menurut Agung, untuk melanjutkan diaspora tersebut kedepannya adalah para alumni Madrasah Mu’allimien Muhammadiyah. “Kita juga punya keinginan, cita-cita nanti Muhammadiyah di berbagai negara yang saat ini sudah ada 22 Cabang Istimewa dan dimasa yang akan datang akan tambah lebih banyak lagi, ada jejak-jejak alumni Madrasah Mu’allimien dan Mu’allimat yang mengembangkan Muhammadiyah di negara-negara tersebut,” ungkap BPH Madrasah Mu’allimin tersebut.

Selain itu, lanjut Agung, alumni madrasah Mu’allimien harus memasuki banyak bidang seperti menjadi insinyur, dokter, ilmuan, pengusaha, bahkan aparat negara karena tidak perlu lagi memikirkan bidang apa yang paling baik, yang penting adalah bagaimana bisa menjadi terbaik di seluruh bidang tersebut. “Ketika seluruh bidang, seluruh aspek kehidupan, ada kader-kader Mu’allimin yang terbaik yang memasukinya insyaAllah nanti peradaban utama, masyarakat yang utama baru akan teraih,” pungkasnya.

Dalam pelepasan siswa di akhir abar pertama tersebut, dilakukan pengukuhan tiga siswa terbaik yang masing-masing mewakili tiga jurusan yang ada, yakni jurusan Keagamaan, IPA, dan IPS. Mereka adalah Ahmad Fawzy Najamuddin, Satria Widyanto, serta Refokto Setiawan.

Dari ketiga lulusan terbaik tersebut, yang kemudian dikukuhkan sebagai Kader Paripurna Terbaik (Best of The Best Graduates) adalah Satria Widyanto, yang pernah meraih medali emas tingkat nasional dalam even Olimpiade Sains Nasional di Riau, 1-8 Juli 2017 yang lalu, dan juara 1 (The Best Experiment and The Best Overall) di ajang Kompetisi Sains Madrasah tingkat nasional, 23-27 Agustus 2016.(rizq)

Baca juga: Si Unyil VII, Berkarya di Usia Muda dan Berprestasi

Exit mobile version