YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memperoleh hibah Erasmus Plus yang merupakan hibah bergengsi di level internasional. Pengajuan dilakukan oleh KUI UAD dalam bidang Capacity Building for Higher Education (CBHE) dengan total hibah sebesar 1,2 miliar rupiah dengan durasi selama 3,5 tahun, terhitung 2017 sampai 2020.
Hibah Erasmus Plus dengan total 1 juta euro didanai oleh Uni Eropa untuk membiayai proyek “Growing Indonesia a Triangular Approach” (GITA). GITA merupakan proyek konsorsium yang pertemuan awalnya dilakukan di Jakarta Desember lalu.
Pertemuan selanjutnya berlangsung April 2018 yang digagas dan diselenggarakan University of Gloucestershire Business School, Inggris. Pada kesempatan ini, UAD menjadi salah satu dari tujuh perwakilan dari Indonesia.
Pada pertemuan tersebut, delegasi UAD diwakili Dr. Kasiyarno, M.Hum. selaku Rektor, Ida Puspita, M.A.Res. Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD, dan Hari Haryadi, S.P., M.Sc. Kepala Pengembangan Kewirausahaan UAD.
Proyek yang dipimpin oleh Prof. Neil Towers dari Universitas Gloucestershire, mempromosikan pengembangan kapasitas kewirausahaan di seluruh Indonesia dan melibatkan penciptaan growth hub di universitas mitra Indonesia selama tiga tahun ke depan. Pendekatan segitiga yang membentuk dasar proyek mengintegrasikan kolaborasi perusahaan-perusahaan, pembinaan lulusan yang berkegiatan wirausaha, dan penciptaan perusahaan.
GITA mengintegrasikan bisnis dan kolaborasi universitas, wirausaha lulusan, dan kreasi perusahaan. Dengan populasi lebih dari 260 juta, Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Program GITA bertujuan menanamkan pendidikan wirausaha ke dalam kurikulum universitas dan menciptakan growth hub di seluruh Indonesia. Hub ini akan berupa ruang fisik dengan fasilitas inkubasi untuk mengembangkan inovasi dan mengeksploitasi ide-ide baru yang diterapkan pada ekonomi lokal dan regional.
Proyek konsorsium ini menyatukan empat universitas Eropa dan tujuh universitas Indonesia. Mitra Eropa antara lain Universitas Gloucestershire (Inggris), Dublin Institute of Technology (Irlandia), Fachhochschule des Mittelstands (Jerman), dan Universitas Innsbruck (Austria).
Output utama dari pertemuan yang dilaksanakan di Inggris bertujuan mengembangkan rencana aksi institusional untuk mengintegrasikan kegiatan kewirausahaan di masing-masing institusi dan merencanakan desain ruang fisik untuk dikembangkan menjadi growth hub lokal.
Pengembangan rencana aksi didasarkan pada penilaian diri institusional menggunakan alat HEInnovate yang dikembangkan oleh Dublin Institute of Technology melalui penyediaan metodologi untuk institusi pendidikan tinggi serta menggali potensi kewirausahaan dan inovasi.
“Kegiatan GITA sangat bermanfaat dalam mewujudkan suatu universitas menuju entrepreneur university. Merupakan suatu kebanggan bagi UAD karena dipercaya Uni Eropa untuk dibina menjadi universitas kewirausahan,” ungkap Kasiyarno.
Action plan dari UAD tidak hanya untuk membangun growth hub, tetapi juga dalam bentuk kebijakan aspek kewirausahaan. Di antaranya peninjauan kurikulum kewirausahaan, alokasi dana kewirausahaan, serta pembentukan kantor urusan bisnis dan inovasi di UAD yang mengkoordinir dan mengintegrasikan semua kegiatan kewirausahaan. Dari pertemuan ini, UAD secara bertahap mempersiapkan diri untuk menjadi universitas kewirausahaan. (Humas)