YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengajak segenap warga dan elit bangsa menjadikan Ramadhan sebagai momentum bersama untuk instrospeksi diri menuju pribadi yang diliputi nilai-nilai takwa dan ihsan. Hal itu dikatakan Haedar di kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro Yogyakarta, pada Senin, 14 Mei 2018.
“Kita berharap puasa ini menjadi momentum buat warga dan elit bangsa agar membangun karakter yang uswah hasanah, bersuri tauladan yang baik, sekaligus juga menampilkan jiwa ikhsan. Selama sebulan nanti melahirkan perilaku yang takwa, yang mengedepankan serba kebaikan utama dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,” ujarnya.
Ramadhan juga hendaknya menjadi momentum untuk menghindari hal-hal yang mengarah pada dosa dan permusuhan, penyimpangan, penyelewangan, kekerasan, kedengkian, amarah, provokasi, teror, serta segala bentuk perilaku tindakan yang tidak berkeadaban dalam kehidupan pribadi dan sesama, serta dalam kehidupan berbangsa. “Juga sekaligus menghindari hal-hal yang buruk, yang membuat bangsa ini dilanda oleh permusuhan, kedengkian, dan hal-hal buruk yang tidak menguntungkan masa depan bangsa,” tutur Haedar.
Ketua PP Muhammadiyah bidang Tarjih dan Tabligh, Yunahar Ilyas, dalam kesempatan yang sama membacakan pernyataan PP Muhammadiyah menyambut Ramadhan 1439 H. Muhammadiyah mengajak kepada segenap umat Islam Indonesia untuk memulai puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan dengan niat ikhlas karena Allah, mengikuti sunnah Rasulullah yang maqbulah, semakin mendekatkan diri kepada Allah untuk menjadi insan yang saleh, serta berbuat ihsan dalam relasi kemanusiaan.
“Dalam menjalankan puasa Ramadhan, kuatkan tekad dan ihtiar untuk mewujudkan sikap taqwa sebagai tujuan utama berpuasa, sehingga puasa Ramadhan tidak terhenti pada formalitas dan menunaikan rukun semata,” kata Yunahar.
Muhammadiyah mengharapkan Ramadhan menjadi proses untuk melakukan perubahan perilaku menuju perilaku kebajikan yang serba utama, yang membentuk kesalehan individu dan kesalehan kolektif.
“Utamakan uswah hasanah dalam bertutur kata dan menyampaikan ujaran-ujaran serta tindakan-tindakan yang membawa ketenangan, kedamaian, persaudaraan, kerukunan, kebersamaan, kasih sayang, toleransi, kesabaran, saling memuliakan, dan menjunjung keadaban utama,” ungkap Yunahar yang juga wakil ketua MUI itu. (ribas)
Baca juga:
Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1439 H/2018 M Berdasarkan Hisab Muhammadiyah
Ramadhan Dan Cita-cita Luhur Pendiri Negeri
Prof Alyasa Abubakar: Akhir Ramadhan Sempurna dengan Saling Meminta dan Memberi Maaf
Jadwal Puasa Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha 1439 Menurut Muhammadiyah