JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ramadhan merupakan momentum bagi umat Islam, termasuk lembaga amil zakat nasional yang menghimpun zakat, infak dan sedekah kemudian menyalurkannnya kepada penerima manfaat yang tepat sasaran. Termasuk Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) PP Muhammadiyah yang mengembangkan berbagai kemitraan pendistribusian zakat serta melayani seluas mungkin kepentingan umat.
Hal tersebut disampaikan oleh Hilman Latief, Ketua Badan Pengurus Lazismu dalam peluncuran program Ramadhan 1439 H di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Selasa (15/5). Dengan tema Ramadhan Berbagi, dalam kesempatan tersebut ada empat program unggulan Lazismu, yaitu Filantropis Cilik, Kado Ramadhan, Back to Masjid, dan Mudikmu Aman.
Baca juga: Lazismu Berikan Panel Surya untuk Masjid dan Gereja
Menurut Hilman, Lazismu telah melaksanakan kegiatan dalam dua program sebelum Ramadhan yaitu Ekspedisi Zakat yang menyasar kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T) di kepulauan Maluku. “Di bulan Mei ini merupakan ekspedisi zakat tahap kedua dengan memanfaatkan Klinik Apung Said Thululey yang bersinergi dengan komunitas mahasiswa KKN UMY,” katanya.
Selain itu, lanjut Hilman, Lazismu juga melaksanakan program Back to Masjid, di desa tertinggal yang berada di kawasan pegunungan Halimun, Bogor, pertengahan April kemarin bersama komunitas otomotif Offroad. “Program-program selama Ramadhan ini yang bervariasi diharapkan menjadi tulang punggung gerakan zakat dan dampaknya dapat dirasakan semua orang di mana pun berada. Di samping itu untuk mengurangi kesenjangan di wilayah-wilayah Indonesia,” imbuhnya.
Hilman menyatakan, banyak wilayah yang tidak tersentuh listrik, hal ini diwujudkan Lazismu dengan program Indonesia Terang di Timor Tengah Selatan (NTT) melalui elektrisasi lampu tenaga surya. “Adapun program Mudikmu Aman, untuk memberikan layanan dan memfasilitasi masyarakat yang lelah ketika mudik. Sedangkan Filantropis Cilik adalah bagaimana mengedukasi anak-anak usia dini dengan zakat sebagai karakter berbagi di seluruh kantor layanan Lazismu di Indonesia” tandas peneliti senior filantropi Islam tersebut.
Sementara itu, Direktur Fundraising Lazismu, Rizaludin Kurniawan mengatakan, selain program-program Ramadhan tersebut Lazismu memiliki kegiatan lain diantaranya mendatangkan syeikh-syeikh dari Timur Tengah. Itu bertujuan agar gerakan zakat di Ramadhan tidak monoton, Lazismu juga melakukan inovasi program lainnya dengan menggandeng komunitas mobil dan motor offroad dalam tajuk Adventure For Humanity.
Rizal mengungkapkan, lembaga amil zakat juga harus mengikuti isu-isu ke dalam Sustainable Development Goals (SDGs) dan memberikan alternatif kepada donatur (muzaki) jika ingin menunaikan zakat, infak dan sedekah lewat program-program yang menarik. “Dalam kesempatan ini juga Lazismu bersama mitra-mitra strategis menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mendorong program-program pemberdayaan dan penghimpunan zakat di era digital,” pungkas Rizal.(na/rizq)
Baca juga: Jihad Intelektual di Era Millenial